Sembilan Prinsip dan Pelindung
Free Choice and Self-Determination:
Respect for Indigenous Peoples’ right to self-determination and autonomy, with zero tolerance for coercion or threats of adverse consequences.
Didukung dengan mengadakan dialog yang saling menghormati dengan MAKL dan memahami dampak historis dan masa kini dari penjajahan, penindasan, dan ketimpangan kekuatan.
Prior Engagement and Collaborative Relationships:
Early engagement of IPLCs in any initiative that may impact them.
Didukung dengan mengetengahkan kepemimpinan MAKL dan partisipasi bermakna dalam keputusan desain dan perencanaan, serta dengan membangun kepercayaan.
Informed Decision-Making:
Active support of IPLC access to all information about activities that may impact them, in settings, languages and formats that meet their needs.
Didukung dengan menginvestasikan waktu dan sumber daya dalam pembangunan kapasitas untuk staf MAKL dan TNC, serta komitmen untuk melakukan penilaian dampak yang ketat, komunikasi yang transparan, menghargai berbagai cara untuk mengetahui dan saling belajar sebagai fondasi pengambilan keputusan.
Right to Withhold Consent:
Respect for Indigenous Peoples’ right to withhold consent to initiatives that they determine may have a significant impact on them.
Didukung dengan menghormati keputusan Masyarakat Adat untuk mengatakan “ya” atau “tidak”, serta “ya, tetapi dengan syarat” dan “tidak, tetapi mari kita terus berdiskusi.”
Meaningful Consultation:
Respect for IPLCs’ right to fully participate in a thorough consultation process on any initiative that might impact them.
Didukung dengan berkonsultasi dengan lembaga dan perwakilan MAKL, serta menyediakan waktu staf dan sumber daya yang memadai.
Equity:
A commitment to fairness and respect for IPLC value systems, world views and decisions.
Didukung dengan berbagi kekuasaan, peluang, sumber daya, dan manfaat.
Inclusion:
A commitment to hearing and valuing diverse voices and contributions.
Didukung dengan menggunakan forum, struktur, dan proses yang nondiskriminatif, tanggap budaya, dan mudah diakses untuk menarik kontribusi dari semua identitas sosial.
Accountability:
A commitment to transparency, taking responsibility for mistakes and correcting them, resolving conflicts fairly, and monitoring and improving activities and approaches.
Didukung dengan membangun strategi penyelesaian konflik sebelum masalah muncul, mengimplementasikan dan memperbarui rencana secara kolaboratif, dan mendokumentasikan kerja dengan cara yang tanggap budaya.
Overarching Good Faith:
A commitment to across-the-board honesty, respect, humility, service and Integrity Beyond Reproach.
Didukung dengan mendengarkan, menerapkan pembelajaran dari diskusi yang berlanjut, mencari titik-titik keselarasan, dan mengejar tujuan bersama dalam kemitraan yang setara.