Pengantar

Modul ini menawarkan kerangka kerja yang dapat digunakan oleh staf TNC dan MAKL Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal dalam dua skenario:

    1. menetapkan prosedur dan harapan penyelesaian konflik di awal proyek
    2. menanam prosedur-prosedur ini ke dalam hubungan MAKL yang ada

 
Modul ini bukan hanya tentang pengelolaan risiko atau persiapan untuk skenario terburuk. Modul ini mencerminkan dukungan TNC terhadap hukum dan standar internasional mengenai hak-hak Masyarakat Adat, dengan hak atas prosedur pengaduan dan pemulihan hak telah mapan.

Prosedur penyelesaian konflik yang tepercaya sangat diperlukan karena dapat menyoroti persoalan atau masalah yang jika tidak diselesaikan mungkin dapat merongrong keberhasilan suatu inisiatif. Jika kekhawatiran terus berlanjut, kepercayaan dan dukungan bisa goyah. Selain itu, penyelesaian konflik, seperti halnya Persetujuan Atas Dasar Informasi di Awal Tanpa Paksaan, merupakan sebuah alat pembangunan hubungan sekaligus pengelolaan risiko.

Konflik dengan kadar tertentu di antara para kolaborator dalam sebuah inisiatif tidak dapat dihindari. Namun, ketika ditangani secara terbuka, cepat, dan hormat, konflik merupakan peluang bagi para kolaborator untuk saling belajar, membangun kepercayaan, dan berkomitmen kembali terhadap masa depan bersama. Konflik juga sebuah kesempatan bagi TNC untuk menunjukkan komitmennya terhadap Nilai-nilai kita, Kode Etik kita, serta Prinsip dan Pelindung yang ditetapkan dalam panduan ini.

Sejak awal, jauh sebelum konflik muncul, staf TNC dan MAKL seyogianya mendiskusikan cara perselisihan akan ditangani dan mendokumentasikan pemahaman bersama mereka dalam sebuah Rencana Penyelesaian Konflik. Situasi yang berbeda akan memiliki kebutuhan penyelesaian konflik yang berbeda; pendekatan berbasis menu yang direkomendasikan dalam Panduan ini mencakup tiga mekanisme:

Mekanisme-mekanisme Penyelesaian Konflik

Dialog:
Saling mendengarkan dengan hormat, cepat tanggap terhadap konflik yang muncul, menyertakan semua pandangan;

Mediasi:
Proses dialog yang terstruktur, mengandalkan orang atau lembaga yang tepercaya; dan

Proses Etik dan Kepatuhan TNC:
Prosedur pengaduan yang dikelola oleh Kantor Etik dan Kepatuhan TNC untuk dugaan pelanggaran Kode Etik atau Prinsip dan Pelindung kita.

Dalam kebanyakan kasus, konflik dapat diselesaikan melalui Dialog atau Mediasi. Proses Etik dan Kepatuhan tersedia untuk MAKL karena dua alasan: (1) untuk menegaskan bahwa staf TNC bertanggung jawab atas tindakan mereka; (2) untuk menyediakan cara yang berbeda dan mungkin lebih dalam untuk berbicara dengan TNC serta mendapatkan sumber daya untuk menyelidiki dan menyelesaikan konflik di luar tim proyek bersangkutan.

Dalam beberapa kasus, ketiga mekanisme ini akan mengikuti perkembangan logis dan akan diupayakan secara berurutan. Anda mungkin akan beralih dari Dialog ke Mediasi untuk menyelesaikan konflik. Namun, pemanfaatan semua mekanisme secara berurutan bukan keharusan; MAKL boleh langsung menuju Proses Etik dan Kepatuhan TNC jika situasinya menyokong hal itu. Ketiga mekanisme itu adalah menu pilihan yang tersedia kapan saja.

Mekanisme Dialog dan Mediasi seyogianya disesuaikan dengan dengan standar dan harapan MAKL, mencakup metodologi dan praktiknya, dan selaras dengan Prinsip dan Pelindung Panduan ini. Rencana Penyelesaian Konflik seyogianya terus-menerus ditinjau ulang agar tetap mencerminkan harapan, keadaan faktual, dan pengalaman yang dipelajari.

Pedoman disediakan di bawah untuk menerapkan proses penyelesaian konflik sesuai dengan Prinsip dan Pelindung. Staf TNC juga dapat meninjau dilema-dilema yang disajikan dalam studi kasus hipotetis Wenland dalam modul ini.

Prinsip dan Pelindung

Bagian Pengantar mencakup diskusi tentang semua Prinsip dan Pelindung yang berlaku untuk kemitraan yang setara. Empat di antaranya sangat penting untuk penyelesaian konflik:

Prinsip dan Pelindung Penyelesaian Konflik

Iktikad Baik Menyeluruh:
Berpraduga baik mungkin prinsip terpenting dalam menyelesaikan konflik dengan MAKL. Bersikap jujur, hormat, dan rendah hati serta menunjukkan Integritas Tanpa Cela sangatlah penting.

Penentuan Nasib Sendiri:
Proses penyelesaian konflik yang kolaboratif akan membangun kepercayaan, meningkatkan dialog, dan mewujudkan komitmen TNC untuk mendukung Penentuan Nasib Sendiri dan kepemimpinan Masyarakat Adat atas hasil-hasil konservasi.

Akuntabilitas:
Mekanisme penyelesaian konflik adalah mekanisme akuntabilitas. Akuntabilitas bukanlah sesuatu yang harus dihindari atau ditakuti; akuntabilitas harus diterima sebagai kesempatan belajar dan berkembang. TNC tidak akan mendapatkan segalanya langsung benar pada upaya pertama. Komitmen terhadap akuntabilitas dan tanggung jawab dapat mengubah kesalahan dan kesalahpahaman menjadi landasan untuk kemitraan yang lebih kompak.

Kesetaraan dan Inklusi:
Banyak prosedur penyelesaian konflik di seluruh dunia dinodai oleh praktik-praktik eksklusi dan diskriminasi. Praktik penyelesaian konflik TNC harus menunjukkan pemahaman menyeluruh tentang dampak dan warisan masa lalu. Hanya dengan mengakui ketidakadilan ini kita dapat menyediakan akses yang lebih baik dan menyelesaikan perselisihan dengan cara yang lebih setara dan inklusif.

Pedoman

Proses penyelesaian konflik yang baik akan menjaga dialog terus berjalan, memastikan transparansi, dan mendorong hubungan yang setara di antara para mitra. Proses ini tidak perlu bersifat preskriptif atau menjadi beban administratif. Prosedur penyelesaian konflik menunjukkan bahwa kerja TNC selaras dengan Nilai-Nilai kita, Kode Etik kita, serta hukum dan standar internasional. Proses penyelesaian konflik yang disepakati bersama merupakan salah satu cara terpenting bagi TNC untuk menghormati dan mendukung hak asasi manusia Masyarakat Adat dan komunitas lokal.

Penyelesaian Konflik sebagai Hak Asasi Manusia

Memiliki mekanisme yang dapat diandalkan untuk menyelesaikan konflik bukan hanya sebuah alat pengelolaan risiko atau rencana cadangan jika ada yang berjalan tidak beres. Ini sebuah hak asasi manusia.

MAKL telah menghadapi penganiayaan, penindasan sistemik, dan penolakan hak selama banyak generasi. Kerugian ini sering kali diperparah dengan kegagalan kelembagaan untuk bertindak dengan adil, bertanggung jawab, atau mendengarkan kekhawatiran komunitas. Hukum modern mengangkat hak atas mekanisme pengaduan, pemulihan hak, dan tindakan akuntabilitas ke status hak substantif berdasarkan hukum internasional.

Deklarasi PBB tentang Hak-Hak Masyarakat Adat, Pasal 40

Masyarakat Adat memiliki hak atas akses ke dan keputusan cepat melalui prosedur-prosedur yang adil dan layak untuk penyelesaian konflik dan perselisihan dengan Negara atau pihak-pihak lain, serta atas pemulihan hak yang efektif untuk semua pelanggaran hak-hak individu dan kolektif mereka. Keputusan tersebut harus mempertimbangkan kebiasaan, tradisi, aturan, dan sistem hukum Masyarakat Adat yang bersangkutan dan hak-hak asasi manusia internasional.

Hak atas keadilan prosedural juga ditemukan dalam Dokumen Pedoman Konservasi Berdesain 2.0 TNC. Komitmen terhadap penyelesaian konflik timbul dari yang pertama dari empat kemajuan utama dalam CbD 2.0—Manusia dalam Konservasi—yang menyatakan, “Dalam semua kerja kita, kita harus memastikan bahwa kaum dan masyarakat yang rentan, tertinggal, dan terpinggirkan (misalnya, masyarakat berpendapatan rendah, Masyarakat Adat, komunitas yang bergantung pada lingkungan setempat, kelompok minoritas ras dan etnis, kaum perempuan, anak-anak, kaum lansia) tidak dirugikan dan bahwa kita memasukkan pelindung-pelindung sosial ke dalam perencanaan dan implementasi proyek.”

Dua pertanyaan pelindung sosial sangat relevan:

  • Apakah proyek mematuhi hukum lokal dan nasional, traktat dan konvensi internasional, serta aturan-aturan lain yang relevan?
  • Adakah sistem akuntabilitas yang transparan dan mudah diakses bagi para pemangku kepentingan utama untuk mencurahkan kerisauan atau mengajukan keluhan?[1]

 
CbD 2.0 juga menganjurkan bahwa tim yang bekerja bersama Masyarakat Adat menyediakan akses ke ganti rugi melalui mekanisme pengaduan yang mudah diakses, dapat diperkirakan, transparan, efektif, berbasis hak, menghormati, pantas, dan tanggap.[2]

Komitmen-komitmen serupa terhadap akuntabilitas melalui pengaduan dan penyelesaian konflik ditemukan dalam berbagai kerangka kerja dan lembaga internasional terkemuka, seperti International Finance Corporation, Bank Dunia, Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa, Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Prinsip-Prinsip Pemandu Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Bisnis dan Hak Asasi Manusia, dan organisasi-organisasi konservasi sejawat.[3]

Penyelesaian Konflik sebagai Alat Praktis

Prosedur-prosedur penyelesaian konflik seharusnya bukan sebuah beban manajemen. Jika dilakukan dengan benar, prosedur-prosedur itu dapat memungkinkan TNC dan MAKL memfokuskan lebih banyak waktu dan tenaga pada inisiatif itu sendiri. Dalam skenario terbaik, setiap orang keluar dari perselisihan dengan rasa kepercayaan dan komitmen yang lebih kuat dan merasa bahwa hambatan telah ditangani dengan cepat dan diatasi dengan adil.

Tentu saja, tidak semua konflik akan memenuhi kondisi ideal ini. Namun, Rencana Penyelesaian Konflik yang disusun dengan baik akan cukup fleksibel untuk menangani berbagai situasi. Pendekatan menu yang dijelaskan di bawah menyarankan sebuah metode yang intuitif dan kolaboratif (dialog), serta mekanisme yang lebih terstruktur (mediasi). Dalam situasi ketika kepercayaan masih kurang di awal, keberadaan jaminan prosedural (Proses Etik dan Kepatuhan TNC) dapat berguna.

Langkah Pertama: Kembangkan Rencana Penyelesaian Konflik

Sebuah Rencana Penyelesaian Konflik adalah bagian penting dari cara TNC menghormati hak-hak MAKL, menunjukkan akuntabilitas, serta membangun dan mempertahankan hubungan yang setara. Rencana Penyelesaian Konflik bersifat menopang setiap inisiatif dan sepatutnya disertakan dalam percakapan awal yang direkomendasikan dalam Modul Pembelajaran dan Diskusi Awal. Musyawarah dan kesepakatan tentang suatu rencana seharusnya menjadi bagian dari proses apa pun yang dijelaskan dalam Modul PADIATAPA.

Staf TNC yang mengerjakan inisiatif yang ada seyogianya menilai pengalaman masa lalu dengan penyelesaian konflik. Kemudian, dia harus mencari peluang mengangkat persoalan itu di tengah-tengah proyek. Staf TNC sepatutnya berhati-hati dalam menjelaskan bahwa hal ini tidak berarti dia mengantisipasi konflik. Sebaliknya, persoalan diangkat sebagai bagian dari pemahaman yang berkembang terhadap praktik terbaik.

Untuk menyusun sebuah rencana, staf TNC dapat memanfaatkan pengalaman sendiri, pengalaman tim TNC lain, serta pedoman dan sumber daya di dalam modul ini. Staf juga selayaknya meninjau kembali Penilaian Dampak Hak Asasi Manusia dan proses PADIATAPA. Rencana Penyelesaian Konflik seyogianya memberikan sebuah jalur yang jelas untuk menjawab segala kekhawatiran yang teridentifikasi dalam penilaian dan proses ini. MAKL mungkin sudah memiliki prosedur dan preferensi yang sepatutnya ditelaah bersama dan disertakan.

Sebuah diskusi tentang konflik akan membantu TNC dan MAKL mempelajari berbagai nilai, harapan, dan pengalaman masa lalu satu sama lain yang terkait dengan perselisihan, yang akan muncul dalam sebarang upaya kolaboratif. Namun, proses musyawarah dan penyusunan rencana tidak perlu memberatkan. Jika TNC dan MAKL sepakat, rencana mungkin sekadar menjelaskan menu opsi di bawah dan cara mengaksesnya. Rencana itu dapat memasukkan hal-hal yang lebih spesifik, seperti nama mediator tepercaya yang telah disepakati di awal.

TNC lebih senang menyelesaikan konflik tanpa mengajukan gugatan hukum. Namun, mungkin ada keadaan yang mengakibatkan litigasi. Jika gugatan hukum tampaknya mungkin terjadi, bacalah Prosedur Operasional Standar Penggunaan Penasihat Hukum Luar dan Litigasi dan hubungi tim hukum TNC.

Dialog

Cara terbaik mencegah meningkatnya kesalahpahaman menjadi keluhan adalah memasuki setiap hubungan dari posisi pembelajaran, penghormatan, dan kejujuran yang rendah hati. Menjaga jalur komunikasi tetap terbuka akan memungkinkan TNC melihat isu yang bergolak dan menanganinya secara langsung. Ketika kepercayaan dan pemahaman dipupuk di awal sebuah inisiatif, masalah-masalah akan lebih mudah diselesaikan melalui diskusi di tingkat tim.

Untuk mempelajari dan mempraktikkan keterampilan berdialog, lihat halaman Pembelajaran Keberagaman di CONNECT dan Sumber Daya Penyimakan Sengaja serta sumber daya Dialog dan Tutur Cerita Kaum Adat yang diperinci di bagian Kiat dan Alat modul ini. Modul Pembelajaran dan Diskusi Awal juga membahas secara terperinci pembangunan hubungan.

Dialog terbuka sepatutnya menjadi bagian dari semua kolaborasi MAKL. Namun, perselisihan bisa muncul dari situasi yang sulit atau kepentingan yang berbenturan—dan bahkan pihak-pihak yang terbiasa dengan komunikasi terbuka mungkin berusaha keras menghindari pembahasan topik-topik yang sulit ini. Dialog yang dipromosikan dalam panduan ini adalah putaran sengaja dialog yang dirancang untuk menangani konflik yang spesifik.

Ini berarti bahwa logistik dialog harus dipertimbangkan jauh sebelum waktu dialog:

  • Dapatkah semua pihak yang terkena dampak berpartisipasi?
  • Sudahkah pihak-pihak diberi tahu tentang pokok persoalan sehingga dapat mempersiapkan diri?
  • Apakah kita menghormati kerangka waktu, kebutuhan, dan preferensi MAKL?
  • Tersediakah sumber-sumber pembelajaran yang diperlukan?
  • Apakah situasi dialog menjamin keselamatan fisik dan emosional para peserta?

 
Perhatian terhadap parameter-parameter ini penting, tetapi tidak harus mengisyaratkan formalitas. Dialog yang berkarakter informalitas dan hubungan bersahabat di antara para mitra kerja adalah resep bagus untuk kesuksesan. Selain itu, prinsip-prinsip Iktikad Baik Menyeluruh dan Hubungan Kolaboratif mengharuskan TNC masuk ke dalam dialog yang siap untuk mendengarkan kekhawatiran dan mengambil tindakan terhadapnya. Jika tidak, dialog dapat berujung pada timbulnya sinisme atau dikesampingkan sebagai satu lagi pembicaraan kosong.

Mediasi

Mediasi adalah sebuah mekanisme penyelesaian konflik yang meningkatkan struktur dan formalitas Dialog. Idealnya, penyertaannya dilakukan berdasarkan pemahaman mendalam dan penghormatan terhadap nilai-nilai dan norma-norma budaya yang ada untuk menyelesaikan konflik.

Mediasi sepatutnya mengandalkan lembaga dan forum MAKL, dan upacara atau praktik tradisional yang dirancang oleh MAKL, dengan mempertimbangkan persyaratan pemerintah atau donor (lihat Isu Utama: Adakah mekanisme pengaduan yang dimandatkan oleh pemerintah negara tuan rumah atau donor?).

Dalam beberapa konteks, proses mediasi eksternal mungkin dianggap melemahkan daya, yang dalam hal ini tidak sepatutnya dimasukkan ke dalam Rencana Penyelesaian Konflik. Namun, dalam konteks lain, kehadiran mediator pihak ketiga yang tepercaya mungkin dapat diterima atau bahkan lebih disukai. Mediasi dapat menciptakan pelibatan yang lebih dalam, saling pengertian, dan kompromi di antara para pihak, atau dapat membantu para pihak mengatasi ketidakpercayaan awal. Proses mediasi sepatutnya menghasilkan sebuah hasil, seperti komitmen terhadap rekomendasi mediator.

Mediasi bukanlah arbitrase, dan mediasi yang dimaksudkan oleh pedoman ini tidak akan dianggap mengikat secara hukum atau bahkan secara prosedural. Meskipun demikian, mediator dapat membuat rekomendasi yang mungkin tidak ingin didengar oleh para pihak, tetapi mungkin bersedia mereka simak, berdasarkan komitmen di awal terhadap proses mediasi.

Jika penggunaan mediator dari luar dapat diterima, TNC dan MAKL seyogianya mengidentifikasi mediator itu jauh-jauh hari. Mediator bisa seorang atau sebuah lembaga akademis atau profesional yang objektif. Ketika mediator dari luar dipilih, nama dan informasi kontaknya harus dimasukkan ke dalam Rencana Penyelesaian Konflik.

Proses Etik dan Kepatuhan TNC

Seperti dibahas dalam Pengantar modul ini, dalam banyak kasus, konflik dapat diselesaikan dengan baik melalui Dialog atau Mediasi. Proses Etik dan Kepatuhan TNC memastikan bahwa TNC bertanggung jawab atas segenap tindakannya, dan menyediakan cara lain bagi MAKL untuk menyampaikan kekhawatiran dan mengakses sumber daya untuk menyelidiki dan menyelesaikan konflik. (Lihat informasi lebih lanjut mengenai proses ini di dalam Apendiks V.)

Proses Etik dan Kepatuhan adalah mekanisme yang baik untuk mendengarkan, menjawab pertanyaan, atau merujuk kembali kekhawatiran kepada staf program TNC untuk klarifikasi. Ketika keluhan diterima, Kantor Etik dan Kepatuhan mungkin berkonsultasi dengan staf program untuk mendapatkan informasi atau menjernihkan kesalahpahaman. Sering kali pemulihan hak yang sama-sama diterima dapat ditemukan, dan keluhan dapat diselesaikan.

Karyawan TNC atau pihak ketiga boleh menghubungi tim Etik dan Kepatuhan kapan saja untuk mengajukan pertanyaan atau kekhawatiran lewat Saluran Bantuan daring, www.nature.org/tnchelpline. Saluran Bantuan TNC tersedia secara daring dan melalui telepon, SMS, atau surel 24 jam sehari, tujuh hari seminggu dalam berbagai bahasa. Keluhan dapat diajukan secara anonim dan akan diperlakukan secara rahasia sejauh mungkin dan diungkapkan hanya kepada pihak-pihak yang perlu mengetahuinya. Ketika seseorang menelepon Saluran Bantuan, dia akan berbicara dengan seorang agen pihak ketiga yang akan mendokumentasikan keluhan dan meneruskannya ke Tim Etik dan Kepatuhan TNC. Ketika seseorang mengajukan keluhan secara daring, keluhan itu akan diteruskan secara langsung ke Tim Etik dan Kepatuhan TNC (lihat Kode Etik).

Proses Etik dan Kepatuhan TNC seyogianya dijelaskan dan informasi tentang cara mengaksesnya seyogianya diterjemahkan ke dalam bahasa yang disukai MAKL dan disebarkan ke seluruh area proyek. Jika MAKL tidak menguasai satu pun bahasa yang tersedia di Saluran Bantuan, TNC mungkin perlu menyewa seorang penerjemah untuk membantu mengajukan keluhan. Keluhan tertulis dapat disampaikan dalam bahasa apa pun.

Proses Etik dan Kepatuhan TNC sepatutnya disajikan sebagai satu opsi dalam Rencana Penyelesaian Konflik di awal inisiatif baru atau sesegera mungkin dalam kemitraan yang berjalan.

Tindakan-tindakan untuk Melindungi dari Pembalasan

Karena penyelesaian konflik menurut definisi terjadi dalam konteks perselisihan, penyelesaian itu mungkin disertai dengan kejengkelan, frustrasi, dan terkadang tingkah laku agresif dan antisosial. Pembalasan terhadap orang-orang yang mengajukan keluhan adalah sebuah masalah yang dihadapi oleh semua jenis institusi di semua tingkat. Ketakutan akan pembalasan adalah penangkal utama untuk melaporkan masalah, terutama bagi kelompok-kelompok yang mungkin akan lebih dirugikan. Sebagaimana dinyatakan dalam Kode Etik kita, TNC tidak akan menoleransi pembalasan terhadap orang-orang yang mengajukan pertanyaan atau menyampaikan kekhawatiran tentang potensi perbuatan salah dengan iktikad baik.

Alat-alat antipembalasan semestinya dimasukkan ke dalam Rencana Penyelesaian Konflik dan dapat mencakup:

  • Prosedur untuk mengizinkan anonimitas dan melindunginya
  • Prosedur untuk melindungi kerahasiaan informasi sensitif
  • Prosedur untuk menjaga keselamatan fisik dan emosional peserta dan integritas forum, yang meliputi penghormatan terhadap kebutuhan absah beberapa orang untuk menjaga jarak fisik dari orang lain
  • Penyampaian pesan yang jelas dari TNC dan semua mitra inisiatif tentang tidak adanya toleransi terhadap pembalasan
  • Peringatan tentang konsekuensi buruk dari pembalasan

Staf TNC perlu mengetahui apakah ada mekanisme pengaduan yang diwajibkan oleh pemerintah negara tuan rumah atau penyandang dana yang mendukung inisiatif. Sebagai contoh, IUCN dan Global Environment Facility dari Bank Dunia mengharuskan penerima hibah mematuhi mekanisme pengaduan mereka.

Jika mekanisme pengaduan dimandatkan, staf TNC sepatutnya menentukan jenis perselisihan yang untuknya mekanisme berlaku dan apakah MAKL telah atau bersedia menyetujui penggunaannya. Kode Etik TNC mewajibkan kepatuhan terhadap hukum setempat, yang mencakup hukum yang mewajibkan penggunaan mekanisme pengaduan. Kelalaian mematuhi mekanisme yang diberlakukan oleh salah satu donor TNC akan merupakan pelanggaran oleh TNC terhadap perjanjian pendanaan dengan donor itu.

Jadi, titik awal TNC semestinya adalah mencari dan mematuhi mekanisme ini. MAKL cenderung akan terikat, sebagai warga negara bersangkutan, oleh mekanisme pengaduan yang diwajibkan oleh negara tuan rumah, tetapi mereka tidak akan terikat oleh mekanisme pemberi dana jika bukan pihak pada perjanjian pendanaan.

Jika MAKL setuju untuk menggunakan mekanisme pengaduan yang diwajibkan, dan mekanisme itu berlaku untuk perselisihan yang tidak terselesaikan oleh kesepakatan setempat yang lain, mekanisme pengaduan yang diwajibkan semestinya diikuti.

Jika MAKL tidak setuju untuk menggunakan mekanisme pengaduan yang diwajibkan, inisiatif mungkin perlu ditangguhkan selagi TNC mengumpulkan informasi mengenai alasan dan keadaan yang menyebabkan penolakan MAKL. Jika TNC dan MAKL tidak dapat bersepakat untuk mematuhi proses pengaduan yang dimandatkan, inisiatif mungkin perlu diakhiri.

Dalam beberapa kasus, TNC dan MAKL mungkin dapat meminta penyimpangan atau penyesuaian dari pemerintah atau donor. Jika mekanisme pengaduan alternatif yang menjawab kekhawatiran pemerintah atau donor diusulkan secara proaktif, mekanisme ini mungkin akan memperoleh dukungan pemerintah atau donor, terutama jika mekanisme ini tanggap budaya, efisien, mengurangi biaya administrasi, dan memberikan hasil yang positif.

Seperti telah kami bahas, TNC dan MAKL seyogianya memahami dan menyetujui lebih dahulu prosedur penyelesaian konflik. Mengatasi kekhawatiran MAKL sejak dini akan menambah keabsahan dan kebergunaan prosedur itu. Seiring dengan kegagalan dasar untuk berkonsultasi, ciri khas praktik penyelesaian konflik yang buruk adalah desakan dari pihak luar untuk menggunakan prosedurnya sendiri, yang mungkin asing oleh MAKL. Kemudian, pihak luar akan terkejut jika MAKL tidak mengikuti prosedur ketika konflik muncul atau tidak menerima keabsahan hasilnya. Hal ini mengakibatkan hubungan merenggang akibat konflik yang ada alih-alih makin erat yang dihasilkan proses penyelesaian konflik yang dipikirkan baik-baik.

Pendekatan menu dapat mengatasi hal ini sampai batas tertentu, dengan membolehkan MAKL mengesampingkan prosedur-prosedur yang tidak disukai atau dipahaminya. Selain itu, dua mekanisme pertama yang direkomendasikan dalam pedoman ini — Dialog dan Mediasi — lebih merupakan konsep daripada prosedur formal, yang berarti keduanya dapat diadaptasikan ke dalam kerangka kerja yang lebih disukai oleh MAKL.

MAKL memiliki cara mereka sendiri untuk melakukan dialog yang disengaja dan, dalam banyak kasus, melibatkan proses terstruktur dan fasilitator pihak ketiga yang mirip dengan mediasi. Sangatlah berharga bagi staf TNC untuk mempelajari bagaimana MAKL memahami dan menggunakan modalitas ini, sepanjang MAKL bersedia untuk berbagi. Memadukan pendekatan TNC dan MAKL dapat menjadi latihan yang berguna dalam kolaborasi dan membangun kepercayaan.

Yang lebih penting, memiliki metode penyelesaian konflik yang berisi elemen-elemen praktik MAKL yang ada akan berarti bahwa mereka akan cenderung mengupayakan solusi ini ketika muncul konflik, dan segala penyelesaian akan lebih mungkin memiliki keabsahan luas di dalam MAKL.

Metode penyelesaian konflik dapat diadaptasikan dengan beberapa cara:

Untuk Dialog, ketika seorang anggota MAKL ingin mendekati anggota lain untuk mengadu, adakah aturan atau kebiasaan untuk memastikan sikap saling hormat dan meningkatkan dialog? Contoh-contohnya dapat berkisar dari yang bersifat struktural, seperti penggunaan perwakilan sebagai wakil pihak yang dirugikan, hingga seremonial, seperti adat makan bersama sebelum atau sesudah dialog.

Untuk Mediasi, perselisihan dan pengaduan dapat dibahas dalam forum non-adjudikatif tetapi sengaja di hadapan badan pengatur MAKL, dewan tetua, atau lembaga serupa. Seseorang di dalam MAKL mungkin sering berperan sebagai mediator untuk perselisihan intrakomunitas; oleh karena itu, dia mungkin memahami nilai sebuah sudut pandang yang netral, alih-alih peran pembela atas nama MAKL, sebuah peran yang penting tetapi terpisah.

Sebuah rencana yang menyediakan mediasi yang dijembatani oleh orang seperti itu berpeluang lebih besar untuk diandalkan dan dihormati, karena dia memiliki kredibilitas. Mungkin juga ada pihak luar yang tepercaya yang telah membantu menyelesaikan perselisihan dengan pihak luar di masa lalu. Atau mungkin ada panel yang terdiri atas sekelompok orang tepercaya yang dapat dipilih oleh para pihak untuk menjadi mediator.

Semua metode penyelesaian perselisihan adjudikatif yang digunakan oleh MAKL seyogianya dicermati. Dalam banyak kasus, menggunakan prosedur demikian akan membawa harapan bahwa TNC atau pihak lain akan terikat oleh keputusan lembaga MAKL dan tidak menganggapnya sekadar saran. TNC sepatutnya setuju untuk tunduk kepada prosedur ini hanya apabila yakin akan kemampuan kita mematuhi keputusan yang mengikat. Lebih baik menolak dengan hormat untuk tunduk kepada prosedur pengambilan keputusan ini daripada menyetujuinya, tetapi kemudian tidak sanggup mematuhi hasilnya.

MAKL biasanya memahami ketidakmampuan pihak luar tunduk sepenuhnya kepada prosedur pengambilan keputusan MAKL. Dalam beberapa kasus, mereka bahkan mungkin tidak mengizinkan pihak luar untuk menggunakan prosedur itu. Namun, kesepakatan untuk menggunakan prosedur MAKL merupakan ekspresi tertinggi penghormatan terhadap Penentuan Nasib Sendiri dan Iktikad Baik Menyeluruh. Sekalipun kesepakatan ini perlu dibatasi pada jenis-jenis perselisihan atau keadaan tertentu, misalnya, setelah terpakainya semua pilihan lain, kesepakatan untuk tunduk kepada prosedur MAKL adalah tambahan berharga bagi Rencana Penyelesaian Konflik.

Rencana Penyelesaian Konflik seyogianya diteliti dengan baik untuk mengetahui hambatan terhadap akses bagi anggota MAKL, dan adaptasi serta modifikasi seyogianya dilakukan untuk mengatasi hambatan itu sebisa mungkin. Misalnya, perempuan mungkin disisihkan dari prosedur penyelesaian konflik internal MAKL. Sekalipun Rencana Penyelesaian Konflik mencakup partisipasi perempuan, hambatan psikologis atau sosial mungkin menghalangi perempuan sebagai pribadi dari berpartisipasi.

Bagaimanakah hal ini dapat ditangani sambil tetap konsisten dengan pelaksanaan Penentuan Nasib Sendiri MAKL?

Kemungkinan-kemungkinan meliputi upaya mendorong partisipasi perempuan, menghimpun forum atau prosedur terpisah untuk meminta pandangan, atau memberikan pemulihan hak kepada perempuan anggota komunitas. Kita perlu memahami apakah kelompok yang tersisih ingin berpartisipasi dalam proses penyelesaian konflik dan caranya, karena staf TNC berisiko memaksakan persepsi, harapan, atau nilai-nilai eksternal jika kita tidak melihat konteks utuhnya.

Langkah Kedua:
Terapkan Rencana Penyelesaian Konflik

Konsep-konsep Penyelesaian Konflik

Kesetaraan:
Semua pihak sepatutnya mengetahui cara suatu kekhawatiran dapat disampaikan dan cara setiap jenis perselisihan akan dikelola. Proses itu harus menyediakan akses ke informasi, saran, dan kepakaran yang diperlukan untuk menyelesaikan konflik dengan cara yang adil, atas dasar informasi, dan hormat. Dalam beberapa kasus, TNC mungkin perlu menyediakan sumber daya tambahan, seperti informasi, saran, atau jasa penerjemahan.

Transparansi:
Setiap orang selalu diberi tahu tentang kemajuan dan hasil; pengambilan keputusan, implementasi, dan pemantauan dilakukan dengan transparan.

Mitigasi dan Pemulihan Hak:
Dampak merugikan sepatutnya ditangani sejak dini, sehingga mencegah membesarnya kerugian dan eskalasi pengaduan.

Penuntasan yang Telaten:
Meskipun mekanisme penyelesaian konflik seyogianya efisien dan tepat waktu, mungkin diperlukan kesabaran, waktu, dan tenaga untuk menuntaskannya. Terkadang penyelesaian konflik terjadi di tengah-tengah perkembangan yang bergerak cepat di lapangan, dan prosesnya mulai terasa terkungkung masa lalu. Di lain waktu, penyelesaian konflik kewalahan bersaing dengan berbagai prioritas lain, terutama ketika rasa urgensi awal memudar. Penuntasan semestinya terus berlanjut dengan iktikad baik sampai konflik benar-benar terselesaikan.

Ketika konflik timbul, staf TNC harus menggunakan mekanisme penyelesaian konflik yang telah ditetapkan, dengan cara yang selaras dengan Prinsip dan Pelindung—terutama Iktikad Baik Menyeluruh, Penentuan Nasib Sendiri, Akuntabilitas, serta Kesetaraan dan Inklusi. Penyelesaian yang sukses bergantung tidak pada satu tindakan saja, tetapi pada ratusan tindakan selama konflik berlangsung.

Implementasi akan bergantung pada keadaan, sehingga pedoman yang spesifik sulit diberikan secara umum. Apabila ada ketidakpastian, staf sepatutnya berkonsultasi dengan Penasihat Hukum, Tim Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal Global, dan Tim Keberagaman, Kesetaraan, dan Inklusi Global.

Staf harus memegang kendali atas proses penyelesaian konflik sampai semua pihak puas bahwa perselisihan terselesaikan. Hal ini penting karena dua alasan:

  • Konflik yang mendasari, yang sering kali bermula dari sebuah persoalan penting, dapat muncul kembali dalam bentuk lain yang lebih kontroversial jika tidak benar-benar terselesaikan.
  • Penuntasan yang berdisiplin meningkatkan kredibilitas Rencana Penyelesaian Konflik TNC dan kelayakan TNC dipercaya sebagai mitra.

 
Prosedur tidak boleh dibiarkan memupus tanpa penyelesaian yang nyata. Hal ini dapat memberikan kesan bahwa proses penyelesaian konflik adalah kemasan untuk menutupi masalah, bukan alat yang kukuh untuk pengumpulan informasi, pemecahan masalah dan pembinaan hubungan.

TNC dan MAKL sepantasnya mencamkan konsep-konsep berikut ketika menerapkan Rencana Penyelesaian Konflik:

Langkah Ketiga:
Terus-Menerus Tinjau Kembali dan Sesuaikan Rencana

Tidak ada Rencana Penyelesaian Konflik yang akan sempurna sedari awal. Masalah dan hambatan besar cenderung akan muncul setelah prosedur-prosedur di dalam rencana itu diuji dalam praktik. Dalam sebagian besar kasus, hal ini sekadar mencerminkan kenyataan, bukan perencanaan yang buruk. Namun, tanggapannya semestinya, dalam kedua kasus, berupa proses pembelajaran yang bijaksana dan tidak defensif dan menyesuaikan rencana untuk memenuhi tantangan yang baru dipahami.

Proses ini mensyaratkan:

a) mengakui kekurangan atau ketidakcukupan dalam rencana yang terungkap selama implementasi;

b) menerima semua itu sebagai masalah dan tidak berusaha menutupi atau mendalihnya;

c) menyelidiki sebab dan akibat;

d) mengembangkan tanggapan, strategi mitigasi, dan proses untuk menyesuaikan rencana melalui kolaborasi dengan para mitra.

Alat-alat yang harus digunakan dalam proses ini mungkin mencakup:

  • Suatu audit atau peninjauan yang dilakukan oleh staf TNC atau penasihat eksternal secara berkala atau untuk menanggapi masalah atau isu yang muncul;
  • Permintaan akan pengalaman peserta, yang meliputi prosedur-prosedur yang memungkinkan umpan balik anonim;
  • Mengadakan lokakarya setelah inisiatif selesai untuk menilai hasilnya, atau mengadakan konferensi peninjauan selama proses berlangsung untuk memancing pandangan dan menggugah curah gagasan perbaikan. (Lihat informasi lebih lanjut mengenai mekanisme seperti pertemuan rehat-dan-renungkan di dalam Modul Pemantauan, Evaluasi, dan Adaptasi.)

 
Upaya yang sinambung sepatutnya dikerahkan untuk meningkatkan kesadaran akan keberadaan, sifat, dan kemudahan mengakses prosedur-prosedur dalam Rencana Penyelesaian Konflik. Alat-alat penyelesaian konflik terkenal tidak digunakan sekadar karena tidak ada yang mengetahuinya, atau terlupakan sampai timbul krisis, ketika sentimen meninggi dan sulit menerapkan proses yang asing.

Pendidikan masyarakat secara luas tentang metode-metode yang tersedia, serta pemantauan rutin terhadap apakah MAKL memahami dan menyetujui opsi-opsi, akan membantu memperlancar adopsinya. Upaya ini semestinya berlanjut dan tulus, serta dapat dicapai dengan menyebut prosedur secara teratur ketika memeriksa keadaan bersama MAKL. Upaya ini juga dapat menghapus stigma penggunaan prosedur penyelesaian konflik dalam beberapa konteks sosial.

Penaut-penaut ke mekanisme pengaduan dan proses akuntabilitas untuk lembaga-lembaga berikut dapat ditemukan di sini:

  • Bank Pembangunan Asia
  • Bank Pembangunan Afrika
  • Bank Rekonstruksi dan Pembangunan Eropa
  • Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa
  • Bank Pembangunan Antar-Amerika 
  • Dana Internasional untuk Pembangunan Pertanian
  • Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa
  • Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa
  • Organisasi Pengembangan Industri Perserikatan Bangsa-Bangsa
  • Grup Bank Dunia
  • Conservation International
  • Bank Pembangunan Afrika Selatan
  • Kementerian Perlindungan Lingkungan
  • Perlindungan Lingkungan China
  • Uni Internasional untuk Konservasi Alam
  • World Wildlife Fund

 
Sumber daya mendengarkan sengaja

  • United States Institute of Peace – Mendengarkan Aktif. Sumber daya ini berisi PDF untuk diunduh tentang prinsip-prinsip inti mendengarkan aktif:
    • Perhatian fisik
    • Memarafrasakan
    • Merenungkan
    • Meminta klarifikasi
    • Mendorong
  • Komunikasi Tanpa Kekerasan: Artikel ini menguraikan empat langkah komunikasi nonkekerasan dan memberikan contoh-contohnya. Keempat langkah itu adalah:
    • Amati fakta alih-alih membuat penilaian atau pembesar-besaran
    • Catat perasaan, alih-alih memberikan pemikiran atau harapan acak
    • Ungkap keinginan di balik perasaan tertentu Anda
    • Buat permintaan yang tegas berdasarkan keinginan itu, bukan tuntutan

 
Manual Kebijakan dan Prosedur The Nature Conservancy, Melaporkan Dugaan Pelanggaran Hukum dan Kebijakan (2017) menyediakan “mekanisme bagi karyawan untuk mengemukakan keprihatinan dengan iktikad baik mengenai kecurigaan pelanggaran hukum di pihak Conservancy, untuk bekerja sama dalam inkuiri atau penyelidikan oleh pengadilan, lembaga, penegak hukum, atau badan pemerintah lainnya, atau untuk mengidentifikasi potensi pelanggaran terhadap Kebijakan atau prosedur Conservancy; dan untuk melindungi karyawan yang mengambil tindakan-tindakan tersebut dari pembalasan.”

Penyelesaian perselisihan/“penciptaan perdamaian” adat
Prakarsa Penciptaan Perdamaian Adat adalah sebuah inisiatif dari Native American Rights Fund, sebuah organisasi yang berfokus pada isu-isu keadilan suku.

 
Buku-buku tentang mediasi
Christopher Moore dkk., Proses Mediasi: Strategi Praktis untuk Menyelesaikan Konflik

Dialog dan tutur cerita masyarakat adat
Jo-ann Archibald, Karya Cerita Masyarakat Adat (2008). Versi PDF diwadahi oleh penerbit
Val Napolean dan Hadley Friedland, “Pekerjaan Orang Dalam: Melibatkan Diri dengan Tradisi Hukum Adat Melalui Cerita” (2014)

Sumber-sumber daya lain
“Mempraktikkan Keselamatan Budaya,” dari Towards a New Relationship, BC Association of Social Workers (2016)

3A. Studi Kasus Wenland

Penyelesaian Konflik

Kaum Wen telah memberikan persetujuan untuk inisiatif pemantapan tanah ibun abadi. Mereka juga tertarik pada pendanaan konservasi tahunan yang dijanjikan FrostLock akan disediakan, meskipun FrostLock belum memberikan angka yang konkret—baru kisarannya saja.

Daftar Periksa Penyelesaian Konflik

Untuk seluruh proses penyelesaian konflik

  Jelaskan cara TNC membangun kepercayaan, akuntabilitas, dan transparansi bersama MAKL

  Susun bersama-sama sebuah proses penyelesaian konflik tepercaya yang dianggap absah oleh semua pihak

Langkah Pertama: Kembangkan Rencana Penyelesaian Konflik

Tentukan apakah ada proses penyelesaian konflik yang diwajibkan oleh pemerintah atau penyandang dana dan apakah MAKL bersedia mematuhinya

Jika MAKL tidak setuju untuk menggunakan proses yang diwajibkan, pertimbangkan untuk bekerja sama guna mengusulkan proses alternatif

Jika tidak ada proses penyelesaian konflik yang diwajibkan oleh pemerintah negara tuan rumah atau penyandang dana, atau jika ada tetapi hanya berlaku untuk keluhan tertentu, berkolaborasilah dengan MAKL dan sepakati mekanisme yang tanggap budaya untuk menyelesaikan konflik

Menyetujui Rencana Penyelesaian Konflik dengan MAKL yang mempertimbangkan Dialog, Mediasi, serta Proses Etik dan Kepatuhan TNC

Dialog

Pelajari preferensi dan metode dialog MAKL

Latih staf TNC untuk membangun dan mempraktikkan keterampilan berdialog

Ciptakan lingkungan yang selamat secara fisik dan emosional untuk berdialog

Luangkan waktu untuk proses dialog yang bermakna; hormati kerangka waktu, kebutuhan, dan preferensi MAKL; dan sediakan informasi dan sumber daya tambahan sesuai dengan kebutuhan

Mediasi

  Jika MAKL bersedia, diskusikan proses yang mereka sukai untuk menyelesaikan konflik. Tentukan apakah proses yang ada di MAKL tepat untuk menyelesaikan konflik ketika mereka bekerja dengan pihak luar

  • Jika staf TNC membutuhkan informasi atau dokumentasi di luar cakupan proses MAKL, TNC dapat meminta bantuan MAKL untuk memperolehnya

 
  Tentukan siapa saja yang akan mewakili masing-masing pihak di dalam proses itu dan sertakan nama-nama mereka ke dalam Rencana Penyelesaian Konflik

  Diskusikan posisi MAKL tentang penggunaan mediator atau fasilitator dari luar untuk menyelesaikan perselisihan

  • Jika dapat diterima, tentukan mediator atau fasilitator yang tepercaya dan cantumkan nama mereka dalam Rencana Penyelesaian Konflik
  • Jika menggunakan mediator atau fasilitator dari luar bukan sebuah praktik atau norma standar, diskusikan dan dokumentasikan opsi-opsi lain yang disetujui oleh kedua pihak

 
  Tentukan cara menyerap masukan dari berbagai identitas sosial secara bermakna ke dalam proses

Proses Etik dan Kepatuhan TNC

Jelaskan Proses Etik dan Kepatuhan TNC serta cara dan waktu proses itu dapat diakses oleh staf dan mitra TNC (Lihat Apendiks V dan www.nature.org/tnchelpline)

Langkah Kedua: Terapkan Rencana Penyelesaian Konflik

Pastikan bahwa para pihak mengetahui Rencana Penyelesaian Konflik, dan jelaskan segenap mekanisme, proses, dan hasilnya

Sediakan tindakan-tindakan untuk melindungi dari pembalasan

Putuskan bersama cara proses penyelesaian konflik akan didokumentasikan

Konsultasikan dengan Penasihat Hukum, Tim Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal Global, dan Tim Keberagaman, Kesetaraan, dan Inklusi Global jika muncul ketidakpastian

Jika suatu dampak buruk teridentifikasi, perbaiki dengan segera dan adil untuk mencegah membesarnya kerugian dan eskalasi pengaduan

Melaksanakan proses penyelesaian konflik dengan iktikad baik, meliputi penuntasan yang telaten sampai semua pihak setuju bahwa konflik telah terselesaikan

Langkah Ketiga: Terus-Menerus Tinjau Kembali dan Sesuaikan Rencana

  Gunakan proses penyelesaian konflik untuk mendukung pembelajaran berkesinambungan bagi TNC dan MAKL

  Tinjau kembali dan barui Rencana Penyelesaian Konflik secara berkala, terutama ketika ada perubahan nyata pada tim proyek, mitra, rencana kerja, atau anggaran TNC

Dokumentasi Wajib Simpan

Lihat konteks dan pertimbangan-pertimbangan tambahan untuk dokumentasi di dalam Modul Dokumentasi

  A Rencana Penyelesaian Konflik, yang meliputi menu mekanisme yang tersedia dan catatan tentang cara rencana disusun bersama MAKL dan dibagikan kepada mereka

  Dokumentasi setiap perselisihan, caranya diproses, dan penyelesaiannya, yang meliputi:

  • Siapa yang memulai proses (jika tidak anonim) serta kapan, sifat konflik, siapa yang terlibat, dan mekanisme apa yang digunakan

 
 Hasil-hasil dialog, mediasi, atau mekanisme lain, penyelesaian yang disepakati dan langkah-langkah selanjutnya

  Revisi atau pembaruan Rencana Penyelesaian Konflik berdasarkan pengalaman dan pembelajaran

Pengantar Studi Kasus Wenland

Selamat datang di Wenland

Wenland adalah sebuah pulau subarktik yang luas. Negara Eropa Albia menyatakan Wenland sebagai milik teritorialnya selama masa perluasan Albia pada tahun 1600-an.

Secara historis, kaum Wen adalah nomaden, dan tanah tradisional mereka membentang ke seluruh Eropa sejak zaman pra-Romawi. Pada akhir abad ke-19, selama gejolak nasionalisme yang intoleran di seluruh Eropa, kaum Wen dipindahkan secara paksa ke Wenland. Mereka menetap di bagian selatan pulau, tetapi ketika para imigran Albia mulai bepergian ke pesisir selatan Wenland dan menetap di sana, kaum Wen terus terdesak ke utara ke kawasan tanah ibun abadi, yang disebut dengan Wend.

Pada tahun 1934, pemerintah Albia menerbitkan sebuah maklumat yang menyatakan Wend sebagai tanah air kaum Wen. Mereka mendanai pengembangan otonomi kaum Wen, tetapi Parlemen tidak pernah meratifikasi maklumat itu. Pemerintah Albia modern tidak mengakui maklumat itu sebagai sah, mungkin karena didorong oleh warga Albia, yang sebagian besar menentang keras gagasan tentang sebuah tanah air Wen. Tidak ada yang mencampuri secara aktif penghunian dan penggunaan Wend, sehingga sebagian besar kaum Wen memendam komentar dan menghindari isu ini.

Pada era 1970-an, perusahaan-perusahaan minyak memulai operasi ekstraktif lepas pantai tanpa berkonsultasi dengan kaum Wen. Banyak pekerja Albia bermigrasi ke utara dan saat ini kota-kota terbesar di Wend terdiri atas separuh orang Albia dan separuh orang Wen. Kota-kota ini memiliki ekonomi dan tempat kerja yang terintegrasi, tetapi segregasi sosial dan ketegangan etnis masih berlangsung. Beberapa desa khusus Wen yang lebih kecil tersebar di seluruh Wend.

Ada tiga kelompok sosial dan garis keturunan khas Wen: Wenna, Wenebe, dan Wennec. Secara bersama-sama, kelompok mereka disebut dengan Kamp, yang merujuk ke perkemahan yang mereka bangun saat tiba kali pertama di Wend pada akhir tahun 1800-an. Kamp Wenna dan Wenebe kini berbasis di kota-kota besar, sementara Wennec utamanya terdiri atas desa-desa kecil yang lebih mandiri. Ketiga Kamp umumnya bekerja sama, tetapi terkadang menumbuhkan persaingan. Para Kamp Wen berbicara dengan dialek bahasa Wen yang berbeda-beda, meskipun semua juga berbicara bahasa Albia. Desa-desa Wennec adalah yang paling tidak mahir berbahasa Albia, sementara Wenna dan Wenebe sangat fasih.

Satu hal yang sama-sama dimiliki oleh semua orang Wen adalah menggambarkan diri menurut kesintasan mereka di — dan ikatan batin mereka dengan — Wend. Mereka menceritakan betapa banyak kaum yang datang ke Wend selama ribuan tahun, tetapi hanya kaum Wen yang memahami tanah ini dan belajar hidup dengannya secara harmonis. Kaum Wen menguasai pengetahuan mendalam tentang bentang alam ini dan berkomitmen untuk melindunginya.

Demikian juga, mereka berkomitmen untuk melindungi budaya mereka, yang meliputi bahasa, pakaian tradisional, dan upacara. Perayaan musim panas menarik kaum Wen dari ketiga Kamp ke situs-situs sakral di seluruh Wend selama satu bulan festival, penyelaman budaya, dan musyawarah antar-Kamp.

Kaum Wen mempertahankan lembaga-lembaga otonomi, tetapi mereka warga negara Albia dan tunduk kepada yurisdiksi pemerintah wilayah Wenland.

1B. Studi Kasus Wenland

TNC di Wenland (SKENARIO 2)

Tidak seperti Skenario 1, TNC memiliki kantor besar di sebuah kota besar di Wenland selatan dan kantor kecil di sebuah kota kecil Wen di utara, tempat tiga orang suku Wen menjadi staf. TNC telah membantu komunitas Wennec di dekat kantornya di utara untuk mendanai dan mengelola banyak proyek konservasi dan pengembangan masyarakat selama bertahun-tahun. Kita belum banyak bekerja dengan dua Kamp Wen yang lain.

Anggap Saja…

Pemikiran dan Pedoman

Anggap Saja…

1
Seperti pada Skenario 1, tim TNC sedang mempertimbangkan aktivitas program mengenai sebuah proyek lama tentang hak guna khusus lahan yang tidak pernah menjalankan proses PADIATAPA. Gagasan untuk memulai aktivitas seputar hak guna itu telah muncul beberapa kali secara informal dalam percakapan dengan kontak kaum Wen, dan semua orang tampaknya setuju. Dalam Skenario ini, masihkah proses PADIATAPA yang lebih luas diperlukan?

Pemikiran dan Pedoman


TNC mungkin tidak perlu mengatasi dengan segera kurangnya PADIATAPA dalam setiap proyek lama; akan tetapi, mengubah, memperluas, atau meninjau kembali sebuah proyek dapat memicu kebutuhan itu. Karena PADIATAPA merupakan alat pembangun hubungan yang sangat kuat, TNC seharusnya tidak menghindar dari mengkajinya. Tidak jelas apakah Kamp Wennec akan dapat mengesahkan pengembangan lebih lanjut proyek tanpa keterlibatan dari kedua Kamp lain atau otoritas kaum Wen yang lebih luas. Proses PADIATAPA yang terbuka akan menjawab pertanyaan ini dan membantu TNC membangun kepercayaan dan hubungan dengan Kamp-kamp Wenna dan Wenebe juga.

Anggap Saja…

2
Kamp Wennec menginginkan bantuan TNC dalam mengembangkan program pengelolaan kawanan Wendbok, rusa kutub yang sangat penting secara budaya. Di masa lalu, Wendbok merupakan makanan pokok kaum Wen, tetapi kelebihan populasi telah menjadi masalah di beberapa kawasan tempat kaum muda Wen yang berburu berkurang.

Pemikiran dan Pedoman


Fakta bahwa tindakan yang diusulkan akan berdampak pada kawanan hewan yang bermigrasi berarti rencana pengelolaan lebih mungkin berdampak pada Kamp-kamp Wen yang lain juga. Dan diperlukan inkuiri dan konsultasi tambahan untuk memastikan bahwa semua warga Wen dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.

Anggap Saja…

3
Menindaklanjuti kondisi di atas, ketika TNC meminta untuk memulai proses konsultasi yang luas mengenai Wendbok, para pemimpin Wennec menolak dengan tegas, beralasan bahwa ada pertimbangan politis yang tidak akan dimengerti oleh TNC. Mereka juga mengatakan bahwa prinsip inti otonomi kaum Wen adalah bahwa masing-masing komunitas mengendalikan keputusan penggunaan lahan dan sumber daya setempat — dan kewenangan ini juga mencakup kawanan hewan yang bermigrasi.

Pemikiran dan Pedoman


Skenario ini membawa ketegangan yang terkait dengan prinsip Menghormati Penentuan Nasib Sendiri, yang mendesak TNC supaya menghormati pemahaman Wennec sendiri mengenai otoritas mereka dalam masyarakat Wen yang lebih luas. Tanpa adanya bukti yang jelas bahwa pemahaman ini bermasalah, TNC mungkin seharusnya tunduk kepada proses Wennec. Pada saat yang sama, TNC seyogianya memberi tahu Wennec bahwa kita akan memeriksa keadaan dengan otoritas-otoritas Wenna dan Wenebe, karena TNC berkewajiban menghormati penentuan nasib sendiri terhadap masyarakat Wen secara keseluruhan. TNC harus siap untuk menghadapi kasus-kasus sulit ketika menghormati keputusan satu komunitas dapat merongrong penentuan nasib sendiri komunitas lain atau seluruh masyarakat.

Anggap Saja…

4
Kamp Wennec melanjutkan program pengelolaan kawanan mereka. Para ahli satwa liar TNC yang melihat rencana awal mereka merasa kecewa, dan mengatakan bahwa rencana itu tidak memperhitungkan data tentang seluruh ekosistem. Orang-orang Wen yang bekerja di TNC mengatakan kepada rekan-rekan mereka bahwa semua ini mungkin sekadar upaya para petinggi lokal untuk menyiasati pembatasan izin berburu Wenland yang sudah lama ditentang kaum Wen. Bolehkah TNC bersikap menentang program ini atau paling tidak implementasinya yang tergesa-gesa?

Pemikiran dan Pedoman


TNC tidak memiliki kapasitas memutuskan apa yang terbaik bagi kaum Wen. Sebaliknya, staf harus tunduk kepada otoritas Wen untuk melaksanakan penentuan nasib sendiri mereka. Fakta bahwa rencana Kamp Wennec tidak dengan serta-merta memenuhi cita-cita atau harapan TNC bukanlah alasan untuk berlepas dari Penghormatan terhadap Penentuan Nasib Sendiri, meskipun hal itu dapat membawa ke diskusi dengan Kamp itu dan tawaran bantuan.

Dalam sebarang hubungan dengan MAKL, ada banyak hal yang mungkin tidak dilihat oleh TNC; di sini, rencana Kamp Wennec mungkin bertumpu pada pengetahuan Masyarakat Adat mengenai kawanan dan ekosistem yang tidak dinyatakan dalam dokumen rencana. Fakta bahwa TNC memiliki anggota staf dari kaum Wen tidak mengingkari fakta bahwa TNC sebuah organisasi luar. Namun, komitmen TNC terhadap Pengambilan Keputusan Berdasarkan Informasi, Konsultasi Bermakna, dan Inklusi dapat mengarahkan TNC untuk mendukung diskusi yang lebih banyak mengenai rencana pengelolaan kawanan itu, selama TNC melakukannya dengan menghormati hak mutlak Kamp untuk memutuskan sendiri.

1D. Studi Kasus Wenland

Otonomi Kaum Wen

Sebagian besar orang Wen tinggal dan bekerja bersama penduduk Albia di masyarakat Wenland di bawah pemerintahan teritorial Wenland dan pemerintah nasional Albia, tetapi otonomi kaum Wen tetap ada sampai batas tertentu. Tiga Kamp Wen menempati daerah yang sebagiannya tumpang tindih, dan masing-masing memiliki Dewan Kamp eksekutif semu.

Para Dewan, yang mayoritas anggotanya laki-laki tetapi memiliki sejumlah perwakilan perempuan, lazimnya berfokus pada upaya melestarikan dan mempromosikan budaya Wen. Ada juga Dewan Tetua kuasiyudisial yang terdiri atas hanya laki-laki, yang memberi nasihat kepada para Dewan Kamp dan membantu menyelesaikan perselisihan. Otoritas semua Dewan ini hampir tidak pernah diuji di pengadilan Albia, yang melaksanakan yurisdiksi perdata dan pidana atas populasi Wen.

Anggap Saja…

Pemikiran dan Pedoman

Anggap Saja…

1
Menindaklanjuti butir 6 dalam skenario “Krisis Tanah Ibun Abadi”, TNC kini bekerja sama dengan ketiga Dewan Wen untuk menyepakati Rencana Pelibatan. Dewan Wenebe dan Wennec sangat tidak sepakat tentang kadar konsultasi yang diperlukan. Kedua Dewan mengakui bahwa tidak ada yang lebih tinggi di antara mereka dan bahwa keputusan yang memengaruhi kaum Wen hanya dapat dibuat dengan konsensus. Tiga bulan berlalu dan ketidaksepakatan itu berlanjut. FrostLock mempertimbangkan untuk melepaskan proyek Wenland-nya, yang tidak diinginkan oleh kedua Dewan. Bolehkah TNC menyesuaikan keterlibatannya untuk menekan para Dewan agar menyepakati sebuah pendekatan?

Pemikiran dan Pedoman


Kebenaran yang sederhana tetapi mendalam adalah, kerja TNC bersama lembaga-lembaga MAKL harus bertahan meskipun keadaan sulit atau membuat frustrasi. Hubungan kolaboratif yang sejati dan penghormatan terhadap penentuan nasib sendiri tidak bergantung pada berjalan mulusnya semua hal seturut rencana. Tim TNC harus siap untuk menjalani prosedur-prosedur tata kelola MAKL yang mungkin kita rasakan membuat frustrasi atau kontraproduktif, tetapi kita harus bekerja sesuai dengan aturan dan harapan sistem. Apakah TNC dapat meningkatkan advokasi dan mencoba menekan para Dewan untuk tujuan yang absah akan bergantung pada aturan dan harapan kaum Wen—tetapi ini harus diupayakan dengan semangat Pilihan Bebas dan tanpa toleransi terhadap pemaksaan.

Anggap Saja…

2
Menanggapi ketidaksepakatan itu, FrostLock menyarankan agar TNC sebaiknya bekerja sama dengan FrostLock dalam Rencana B untuk melaksanakan proses PADIATAPA hanya dengan pemerintah Albia, dengan alasan bahwa para Dewan Wen “toh hanya penasihat.” Bolehkah TNC melayani saran ini?

Pemikiran dan Pedoman


Tidak. Terlepas dari kewenangan yang saat ini dimiliki oleh para Dewan Wen berdasarkan hukum Albia, penentuan nasib sendiri dan otonomi adalah komitmen-komitmen global yang lebih besar yang dihormati dan dijunjung oleh TNC. TNC harus merangkul setiap kesempatan untuk mendukung penentuan nasib sendiri Masyarakat Adat, sekalipun ada alasan yang layak diperdebatkan untuk tidak melakukannya.

Anggap Saja…

3
Ketika bekerja dengan para Dewan Wen, TNC didekati oleh Wenza, kelompok sempalan Wen yang sudah lama memendam keluhan tentang para Dewan. Wenza mengaku bahwa suara mereka tidak akan didengar dalam proses konsultasi terpimpin Dewan yang sedang direncanakan. Wajibkah TNC mendengarkan Wenza? Bagaimana jika para Dewan meminta supaya TNC tidak mengindahkan Wenza? Jika TNC mendengarkan Wenza dan percaya bahwa mereka memiliki sudut pandang yang khas dan sah yang tidak akan disertakan dalam proses konsultasi, wajibkah TNC mengambil langkah-langkah untuk mengikutsertakan mereka?

Pemikiran dan Pedoman


TNC harus mematuhi aturan dan harapan lembaga-lembaga MAKL yang mapan, dan kita tidak bisa memutuskan cara mereka seharusnya bekerja. Pada saat yang sama, kita harus menjunjung Prinsip dan Pelindung. Bergantung pada situasinya, prinsip-prinsip Kesetaraan dan Inklusi dan Pengambilan Keputusan Berdasarkan Informasi dapat menjadi alasan untuk mendorong para Dewan supaya mengikutsertakan Wenza, atau mengusulkan suatu proses untuk mendengarkan pandangan Wenza. Setiap tindakan seperti itu sepatutnya diupayakan untuk memenuhi penentuan nasib sendiri, sebagaimana terwujudkan dalam berbagai lembaga dan proses kaum Wen yang mapan.

Anggap Saja…

4
Sama dengan kasus di atas, kecuali bahwa Wenza adalah sekelompok perempuan Wen yang telah bertahun-tahun berjuang mendapatkan pengakuan dan pengaruh yang lebih besar dalam menghadapi apa yang mereka pandang sebagai praktik-praktik diskriminatif yang diberlakukan oleh para Dewan yang didominasi oleh laki-laki.

Pemikiran dan Pedoman


Ini sebuah skenario yang sulit tetapi bukan tidak biasa. Prinsip-prinsip Kesetaraan dan Inklusi menyerukan sejumlah upaya intervensi. Mengingat adanya masalah kesetaraan gender dan dampak inisiatif FrostLock yang masif terhadap otonomi dan budaya Wen, gender seyogianya dianggap sebuah isu utama. Analisis kolaboratif seyogianya dilakukan dengan menggunakan Pedoman TNC untuk Mengintegrasikan Kesetaraan Gender dalam Konservasi. Partisipasi TNC berada dalam sebuah kontinum perhatian terhadap kesetaraan gender— mulai dari buta gender, yang seringkali melanggengkan praktik diskriminasi yang telah mengakar, hingga pendekatan seimbang, peka, tanggap, dan transformatif gender. TNC tidak memiliki kekuatan untuk mendiktekan pendekatan kepada para Dewan Wen, tetapi staf harus memantau kesetaraan gender dan menentukan apakah prinsip Kesetaraan ditaati sebelum melanjutkan inisiatif apa pun.

Anggap Saja…

5
Sama dengan kasus di atas, kecuali bahwa (a) Dewan menyertakan kaum perempuan dari sesi pertukaran informasi, tetapi menyisihkan mereka dari pemungutan suara akhir; (b) TNC menjadi sadar akan klaim bahwa sebagian besar perempuan Wen menentang agenda Wenza; dan (c) TNC mendengar dari baik laki-laki maupun perempuan bahwa perempuan Wen memiliki suara yang kuat dalam pengambilan keputusan melalui adat istiadat dan privilese budaya yang berbasis keluarga.

Pemikiran dan Pedoman


Skenario ini dirancang semata untuk memberikan gambaran betapa bernuansa dan sulitnya situasi ini dapat berkembang. Praktik-praktik budaya tidak harus bersifat diskriminatif hanya karena tidak terpetakan dengan sempurna ke dalam norma antidiskriminasi sebagaimana dipahami oleh masyarakat tertentu. Di sisi lain, kata-kata seperti “nuansa” dan bahkan konsep relativisme budaya terkadang digunakan untuk mempertahankan model-model hak istimewa yang bermasalah. Hal ini makin menggarisbawahi arti penting penerapan prinsip-prinsip Kesetaraan dan Inklusi dalam sebuah pendekatan yang tanggap budaya.

2B. Studi Kasus Wenland

Persetujuan dan Hak Menahan Persetujuan

Kekhawatiran masih menggantung tentang FrostLock dan teknologinya, tetapi para Dewan Wen mengatakan bahwa mereka akan memberikan persetujuan.

Mereka menyatakan bahwa mereka menyadari bahwa keseriusan situasi—bagi tanah ibun abadi dan bagi planet ini—mengharuskan adanya tindakan meskipun hasilnya tidak pasti. "Kami harus bertindak. Kami akan menangani masalah ketika muncul," kata salah satu pemimpin Wen.

Anggap Saja…

Pemikiran dan Pedoman

Anggap Saja…

1
Para pemimpin Dewan Wen mengisyaratkan bahwa mereka dapat memberikan persetujuan Wen terhadap proyek tanpa pemungutan suara warga. Haruskah TNC mendorong sebuah proses yang berbeda?

Pemikiran dan Pedoman


Jika tidak ada masalah yang sangat jelas, TNC harus tunduk kepada para Dewan Wen tentang ruang lingkup kewenangan mereka untuk berbicara atas nama kaum Wen. Meskipun demikian, TNC mungkin perlu meninjau kembali sejauh mana keterlibatan masyarakat dalam proses konsultasi. Persetujuan atas inisiatif ini adalah sebuah keputusan besar, dan kaum Wen memiliki struktur sosial yang kompleks dan terbagi sebagian. Apakah prinsip-prinsip Inklusi dan Pengambilan Keputusan Berdasarkan Informasi telah dipertimbangkan untuk ketiga Kamp? Apakah pelindung Hak Menahan Persetujuan telah dilindungi? Jika masih ada kekhawatiran, meminta proses lebih lanjut atau indikasi dukungan masyarakat yang lebih luas dapat membantu.

Anggap Saja…

2
Sama dengan kasus di atas, tetapi pimpinan Dewan mengakui terang-terangan bahwa mereka tidak ingin menyampaikan hal ini secara langsung kepada masyarakat Wen yang akan merasa takut terhadap proyek. “Ini sebuah kesempatan bagi pimpinan,” kata mereka. Sekarang, haruskah TNC mendorong sebuah proses yang berbeda?

Pemikiran dan Pedoman


Skenario ini mempertajam dilema, tetapi berlaku analisis yang sama. Penentuan nasib sendiri kaum Wen yang diekspresikan melalui lembaga-lembaga yang telah mereka dirikan harus dihormati. Keputusan mengenai urusan apa saja yang sepatutnya didukung suara rakyat versus penentuan oleh perwakilan adalah sebuah keputusan konstitusional yang dibuat dengan beragam cara oleh semua masyarakat. Memaksakan pandangan orang luar tentang apa yang diperlukan akan bertolak belakang dengan penentuan nasib sendiri. Oleh karena itu, TNC dapat menggunakan dengan sah pengaruh apa pun yang kita punyai dalam proses ini untuk mengadvokasi ke arah lebih banyak konsultasi dan pengambilan keputusan atas dasar informasi, sambil tetap menghormati penentuan nasib sendiri.

Anggap Saja…

3
Para Dewan Wen mengatakan bahwa tidak diperlukan dokumen atau memorial resmi untuk menyatakan persetujuan. Namun, departemen hukum TNC dan donor-donor tertentu bersikeras mendapatkan semacam dokumentasi sebelum dapat merasa nyaman untuk melanjutkan inisiatif. Haruskah TNC bersikeras meminta semacam dokumentasi persetujuan?

Pemikiran dan Pedoman


TNC harus terus-menerus menghormati penentuan nasib sendiri. Namun, kita juga boleh mensyaratkan kemampuan kita melibatkan diri lebih jauh, membuat komitmen, atau mewujudkan komitmen pihak ketiga, seperti pendanaan, pada kebutuhan internal kita sendiri, yang meliputi dokumentasi. Akan tetapi, jika membatasi keterlibatan TNC akan mengancam proyek secara keseluruhan, kengototan ini dapat berdampak koersif atau memaksa, yang harus dipertimbangkan. Pengaruh TNC harus diterapkan lewat berkolaborasi dengan kaum Wen untuk menemukan suatu bentuk pengabadian yang sama-sama memuaskan (lihat Modul Dokumentasi).

Anggap Saja…

4
FrostLock juga ingin mengabadikan persetujuan dan memberi para Dewan sebuah naskah perjanjian otorisasi yang disusun oleh para pengacaranya. FrostLock bersikeras bahwa dokumen itu adalah hasil peninjauan ekstensif oleh departemen hukum FrostLock dan tidak dapat diubah—dan perusahaan tidak dapat melangkah maju sampai dokumen itu ditandatangani. Haruskah TNC mendukung desakan FrostLock agar para Dewan Wen menandatangani dokumen tersebut?

Pemikiran dan Pedoman


Sebagai gambaran kekhawatiran yang dijelaskan pada butir #3, posisi FrostLock mungkin bersifat memaksa, tidak kolaboratif, dan tidak cukup menghormati penentuan nasib sendiri. TNC seyogianya bekerja sama dengan FrostLock untuk menemukan pendekatan yang lebih kolaboratif.

Anggap Saja…

5
Sebagai variasi kasus di atas, saat konsultasi berakhir, para Dewan Wen tidak memberikan jaminan sama sekali untuk mendukung proyek, tetapi ingin bermufakat dengan komunitas konstituen mereka. Namun, pemerintah Albia mengumumkan dukungannya, dan FrostLock mengakhiri konsultasi dengan menyatakan bahwa perusahaan telah memenuhi persyaratan hukum dan tidak ada proses lebih lanjut yang diperlukan karena kaum Wen tidak memiliki hak veto berdasarkan hukum Albia. FrostLock juga mengatakan bahwa kaum Wen tidak menahan persetujuan secara resmi tidak memberikan, mereka sekadar belum mengambil keputusan. Bolehkah TNC tetap terlibat di dalam proyek ini?

Pemikiran dan Pedoman


TNC harus menggunakan pengaruh kita untuk menolak maju tanpa PADIATAPA penuh dari kaum Wen atau menarik diri jika PADIATAPA tidak tercapai. Sekalipun TNC tidak dapat mengubah fakta-fakta situasinya, kita harus mematuhi prinsip-prinsip pemandu PADIATAPA, yang meliputi menghormati Hak Menahan Persetujuan. Fakta bahwa kaum Wen tidak menolak secara resmi untuk menyetujui tidaklah penting. Hak Menahan Persetujuan adalah sebuah konsep yang lebih luas dan lebih afirmatif yang tidak terpenuhi dengan dugaan tidak adanya penolakan yang jelas.

Anggap Saja…

6
Sebagai variasi dari kasus di atas, Dewan Wenna dan Dewan Wennec memberikan persetujuan, sementara Dewan Wenebe menentang dengan keras. Karena kaum Wen selalu bekerja berdasarkan konsensus, tidak ada tradisi atau aturan yang menyatakan bahwa pilihan mayoritas yang berlaku.

Pemikiran dan Pedoman


Situasi ini ditafsirkan sebaik-baiknya sebagai menyingkap kesenjangan dan kegagalan pelindung-pelindung Pengambilan Keputusan Berdasarkan Informasi dan Konsultasi Bermakna. Mengapa para Dewan tidak setuju? TNC seyogianya mengambil inspirasi dari model berbasis konsensus kaum Wen dan melanjutkan prosedur-prosedur konsultasi dan penyelesaian konflik sampai tercapai konsensus.

2A. Studi Kasus Wenland

Koalisi Konsultasi

FrostLock telah mengumpulkan organisasi-organisasi masyarakat madani, lembaga-lembaga pemerintah nasional dan teritorial Albia dan Wenland, serta para Dewan Wen untuk serangkaian konsultasi mengenai kemungkinan penerapan teknologinya di tanah ibun abadi Wenland. FrostLock akan menggunakan dana rintisannya untuk membiayai konsultasi itu, yang juga akan membahas masalah-masalah yang terkait dengan administrasi Kawasan Pengelolaan Konservasi yang didanai oleh FrostLock.

Pemerintah Albia tertarik pada peluang lapangan kerja dan investasi yang terkait dengan proyek. FrostLock telah berkomitmen terhadap pemantauan lingkungan yang ketat atas lokasi-lokasi ujinya, tetapi mengakui bahwa teknologinya menggunakan teknik perengkahan bawah tanah yang agresif dan penyuntikan campuran bahan kimia milik eksklusif untuk mencapai perekahan dan pemantapan.

Anggap Saja…

Pemikiran dan Pedoman

Anggap Saja…

1
Ketika proses konsultasi dimulai, muncul perpecahan antara para Dewan Wen, yang menginginkan proses yang menyeluruh, tidak peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan, dan FrostLock serta badan-badan pemerintah Albia, yang lebih berfokus pada efisiensi dan pembangunan ekonomi. Haruskah TNC berpihak kepada para Dewan Wen dan mendorong proses yang lebih menyeluruh?

Pemikiran dan Pedoman


Kerja koalisi adalah soal mencari bidang-bidang yang tumpang tindih dan membangun di atas kesepakatan bersama. TNC seyogianya memperjuangkan kerja sama yang luas. Namun. akan ada saat-saat ketika keberpihakan patut ditunjukkan, terutama untuk mencerminkan komitmen kelembagaan TNC yang kuat terhadap penentuan nasib sendiri masyarakat adat. TNC semestinya juga menyadari bahwa ketimpangan kekuatan sosial dan warisan kolonialisme mungkin telah membuat kaum Wen berada dalam posisi yang tidak berdaya yang membutuhkan mitigasi afirmatif. Skenario ini mencerminkan situasi ketika TNC sepatutnya mempertimbangkan untuk memanfaatkan pengaruhnya guna membantu para Dewan dalam mengupayakan proses yang lebih menyeluruh.

Anggap Saja…

2
Seiring dengan berlanjutnya konsultasi, kekhawatiran TNC makin bertambah. Sebagai contoh, FrostLock bersikeras bahwa isu lingkungan terlalu teknis untuk konsultasi publik, yang seharusnya hanya berfokus pada dampak sosial. Meskipun awalnya merasa waswas, para Dewan Wen mengadakan serangkaian musyawarah internal dan pada akhirnya memutuskan bahwa mereka merasa nyaman dengan proses yang berjalan sesuai dengan cara yang disarankan oleh FrostLock. Haruskah TNC terus mendorong sebuah proses yang lebih kukuh?

Pemikiran dan Pedoman


Sebagaimana disebutkan, TNC memiliki komitmen kuat terhadap proses, tetapi komitmen itu memenuhi prinsip Penentuan Nasib Sendiri Masyarakat Adat. Ketika para Dewan telah membuat sebuah keputusan yang dipertimbangkan seperti ini, sekalipun tidak disetujui oleh TNC, komitmen TNC terhadap Konsultasi Bermakna dan Pengambilan Keputusan Berdasarkan Informasi dapat menjadi kurang penting.

Anggap Saja…

3
Seiring dengan berlanjutnya proses, tim TNC meyakini bahwa proyek ini sebuah ide yang sangat buruk karena: (a) risiko lingkungan yang parah yang belum dijawab dengan sepenuhnya; dan (b) risiko sosial terhadap kaum Wen, seperti pengaruh pada budaya dan gaya hidup kota-kota Wennec dari masuknya pekerja proyek non-Wen. Bolehkah TNC menentang proyek meskipun para Dewan Wen menyetujuinya?

Pemikiran dan Pedoman


Pandangan dan posisi TNC bersifat mendukung dan bukan utama dalam kaitan dengan sudut pandang kaum Wen, yang berakar pada hak mereka atas penentuan nasib sendiri meskipun pandangan mereka bertentangan dengan pandangan kita. TNC masih dapat menawarkan pendapat yang konstruktif kepada kaum Wen, tetapi sejauh mana kita dapat mengadvokasi suatu sudut pandang tanpa melanggar prinsip-prinsip Pilihan Bebas dan Penentuan Nasib Sendiri akan bergantung pada persoalan khususnya. Dalam skenario ini, TNC mungkin memiliki pembenaran yang lebih kuat untuk mengajukan keberatan dengan mengingat bahwa dasar kita adalah isu lingkungan alih-alih pandangan menggurui tentang apa yang terbaik bagi budaya Wen.

Anggap Saja…

4
Variasinya, tim TNC menjadi yakin bahwa teknologi FrostLock adalah satu-satunya jalan mengatasi ancaman iklim yang sangat besar ini dan melindungi kesehatan planet ini. Akan tetapi, para Dewan Wen berfokus pada kurangnya jaminan pemekerjaan khusus bagi komunitas mereka. Bolehkah TNC mendukung dengan lantang proyek ini meskipun kaum Wen tidak yakin?

Pemikiran dan Pedoman


Staf TNC berhak atas pandangan sendiri, tetapi harus akuntabel terhadap aturan dan harapan lembaga dan budaya Wen. Staf harus selalu bertindak untuk melayani Penentuan Nasib Sendiri Masyarakat Adat, Hubungan Kolaboratif, dan Iktikad Baik Menyeluruh. Hal ini dapat berarti kesiapan untuk mengekang diri meskipun TNC merasa amat bersemangat. Namun, ketika hubungan kolaboratif mengakar kuat dan mitra MAKL bebas dari tekanan yang memaksa, TNC mungkin memiliki ruang gerak lebih luas yang sah untuk mengadvokasi dengan kuat tanpa melanggar prinsip-prinsip lain.

Anggap Saja…

5
Pada saat proses konsultasi mencapai topik Kawasan Pengelolaan Konservasi, para Dewan mengatakan bahwa mereka percaya kepada TNC, para Kamp kehilangan minat terhadap proses, dan TNC semestinya hanya mengurusi detail rencana konservasi, sesuatu yang merupakan kepakaran TNC. Tentu saja, Kamp-kamp akan memberikan suara pada akhirnya dan dengan cara itu memiliki suara, terlepas dari apa yang direkomendasikan oleh TNC. Bolehkah TNC mengambil alih bagian dari proses konsultasi ini?

Pemikiran dan Pedoman


Mungkin tidak. TNC dapat memainkan peran yang lebih besar atas permintaan para Dewan Wen, tetapi PADIATAPA harus berdasarkan pengambilan keputusan berdasarkan informasi lengkap oleh MAKL dan pengalaman konsultasi mereka. Memotong proses dapat membuat keabsahan diragukan di masa depan, terutama untuk sesuatu yang berdampak sebesar ini.

3A. Studi Kasus Wenland

Penyelesaian Konflik

Kaum Wen telah memberikan persetujuan untuk inisiatif pemantapan tanah ibun abadi. Mereka juga tertarik pada pendanaan konservasi tahunan yang dijanjikan FrostLock akan disediakan, meskipun FrostLock belum memberikan angka yang konkret—baru kisarannya saja.

Diskusi perencanaan yang terperinci berlanjut di antara TNC, FrostLock, Wen, dan pemerintah Albia.

Anggap Saja…

Pemikiran dan Pedoman

Anggap Saja…

1
Ketika TNC mengajukan sebuah Rencana Penyelesaian Konflik sebelum melanjutkan ke implementasi proyek, para pemimpin Wen mengatakan bahwa mereka kelelahan dan tidak merasa bahwa Rencana Penyelesaian Konflik diperlukan. Haruskah TNC melanjutkan proyek tanpa Rencana Penyelesaian Konflik?

Pemikiran dan Pedoman


Hal ini menunjukkan arti penting menangani Penyelesaian Konflik sejak dini. Proses konsultasi yang rumit dapat menimbulkan frustrasi dan konflik dengan mudah. Memiliki Rencana Penyelesaian Konflik dapat membantu meringankan rasa frustrasi. Penyelesaian konflik yang terstruktur dengan baik sepatutnya ditangani melalui konsultasi dan menjadi bagian dari pengambilan keputusan atas dasar informasi. Namun, menghormati hak asasi manusia adalah proses yang sinambung, sehingga belum terlambat untuk beralih ke pengembangan rencana. TNC seyogianya mengadvokasi lebih banyak konsultasi mengenai penyelesaian konflik, dengan tujuan untuk mencapai rencana yang disepakati bersama. Jika tim membutuhkan waktu tambahan untuk itu, hal itu dapat diterima karena merupakan penghormatan terhadap penentuan nasib sendiri.

Anggap Saja…

2
Para Dewan Wen sedang menegosiasikan Rencana Penyelesaian Konflik dengan FrostLock, tetapi bersikeras bahwa mereka tidak memerlukan rencana yang melibatkan TNC karena tingkat kepercayaan dan kolaborasi yang tinggi yang mereka miliki dengan TNC. Haruskah TNC setuju?

Pemikiran dan Pedoman


Sebuah rencana tidak boleh dilihat sebagai tanda kurangnya kepercayaan. Rencana ini adalah metode untuk membangun dan memelihara kepercayaan, dan harapan yang jelas tentang penyelesaian konflik mungkin diperlukan untuk menjaga kepercayaan itu, dan memenuhi prinsip Akuntabilitas yang lebih besar. Jadi, meskipun pernyataan itu sebuah pujian, TNC harus mendorong adanya Rencana Penyelesaian Konflik.

Anggap Saja…

3
Para pihak telah menyiapkan Rencana Penyelesaian Konflik yang terperinci, tetapi FrostLock mengatakan bahwa rencana seharusnya eksklusif—yaitu dengan menyetujui rencana itu, masyarakat Wen melepaskan hak mengajukan keluhan atau pengaduan ke lembaga lain atau pengadilan. Haruskah TNC menyampaikan kekhawatiran?

Pemikiran dan Pedoman


Ya, TNC semestinya menolak proposal ini. Tujuan kita, yang didukung oleh prinsip-prinsip Akuntabilitas, Kesetaraan, dan Inklusi, adalah untuk memperkuat dan memperluas hak-hak, bukan melemahkannya. Mengingat sifat proyek ini, ruang lingkup dan keparahan dampak yang akan terjadi tidak dapat diketahui. Rencana Penyelesaian Konflik memberikan konsensus tingkat awal tentang cara menangani konflik dengan sehat. Rencana ini bukan sebuah mekanisme untuk membatasi tanggung jawab atau menghambat upaya pemulihan hak. Praktik internasional sangat tidak menyukai pengabaian opsi-opsi pemulihan hak.

Anggap Saja……

4
Sama dengan kasus di atas, kecuali FrostLock hanya bersikeras bahwa para pihak harus menyelesaikan semua prosedur yang dinyatakan dalam Rencana Penyelesaian Konflik sebelum mengakses opsi lain. Haruskah TNC menyampaikan kekhawatiran?

Pemikiran dan Pedoman


Keharusan menggunakan semua juga tidak disukai, tetapi tidak dilarang. Pertimbangan utama di sini adalah Pilihan Bebas. Apakah komunitas Wen benar-benar memahami persyaratan penggunaan semua dan mengapa hal itu mungkin berguna, misalnya, kepastian, efisiensi, terciptanya catatan lengkap? Jika kaum Wen diminta untuk menyetujui hal ini hanya karena FrostLock menginginkannya, prinsip Pilihan Bebas mungkin perlu ditinjau kembali.

Anggap Saja…

5
Kaum Wen mengatakan bahwa setiap perselisihan yang tidak dapat diselesaikan melalui mediasi harus diserahkan kepada para Dewan Tetua Wen untuk mendapatkan penyelesaian akhir yang mengikat. Para pengacara FrostLock tidak mau membiarkan perusahaan terkena tanggung jawab yang tidak diketahui atau tidak biasa dihadapi dan mereka mengatakan bahwa mereka tidak dapat melanjutkan. Posisi apakah yang harus diambil TNC?

Pemikiran dan Pedoman


TNC seyogianya mengingat komitmen untuk mendukung penentuan nasib sendiri MAKL. Namun, melaksanakan penentuan nasib sendiri mungkin tidak benar-benar bebas konsekuensi. FrostLock mungkin memiliki kebutuhan yang absah untuk memahami konsekuensi suatu proses hukum atau kuasihukum yang asing, dan kaum Wen mungkin tidak ingin mengakhiri inisiatif. TNC harus mencari cara bekerja sama dengan FrostLock untuk memahami implikasi sebenarnya yurisdiksi Dewan Tetua, dan bekerja sama dengan kaum Wen untuk mengetahui seberapa penting yurisdiksi Dewan Tetua bagi penentuan nasib sendiri mereka. Sebuah Rencana Penyelesaian Konflik yang disesuaikan yang menyerahkan sebagian kategori perselisihan kepada Dewan Tetua tetapi mengecualikan sebagian lainnya mungkin bisa tersusun.

Anggap Saja…

6
Sama dengan kasus di atas, tetapi sekelompok perempuan dari satu komunitas Wen keberatan, dengan mengatakan bahwa karena para Dewan Tetua hanya terdiri atas laki-laki, mekanisme ini akan merugikan perempuan.

Pemikiran dan Pedoman


Idealnya, Analisis Gender dilakukan selama konsultasi dengan menggunakan Pedoman TNC untuk Mengintegrasikan Kesetaraan Gender dalam Konservasi. Analisis itu akan berguna pada tahap ini untuk mendapatkan wawasan tentang kesetaraan gender. Analisis dapat mencerminkan beberapa konsensus di dalam kaum Wen tentang sifat kesetaraan gender dan cara menanganinya. TNC tidak boleh memaksakan nilai apa pun pada proses dengan mengecam atau menarik diri dari situasi itu. Sebaliknya, TNC harus berusaha memahami dan mengambil pendekatan yang tanggap budaya, kembali ke prinsip-prinsip yang memandu proses Pembelajaran dan Diskusi Awal. Namun, semua Prinsip dan Pelindung relevan untuk semua bagian kerja TNC, dan mungkin ada kalanya TNC akan perlu menyisih keluar dari proses yang mengukuhkan atau melanggengkan ketidaksetaraan atau eksklusi.

1A. Studi Kasus Wenland

TNC di Wenland (SKENARIO 1)

TNC memiliki beberapa kantor di Albia daratan dan di kota-kota Albia di Wenland.

Kita telah mengelola dan berpartisipasi dalam beberapa inisiatif konservasi Albia sejak akhir 1980-an. Satu-satunya proyek kita di Wend hingga saat ini adalah hak guna khusus konservasi pesisir yang didanai oleh donor swasta pada tahun 1997.

Si donor mengalokasikan pendanaan untuk membayar komunitas Wenebe agar mengelola tanah itu dan menyampaikan laporan tahunan. Cakupan konsultasi tentang proyek itu tidak diketahui. Perjanjiannya konon ditandatangani oleh seorang pemimpin Wen yang saat ini tidak seorang pun tahu kabarnya. Kita sama sekali tidak memiliki bukti laporan atau dokumentasi diskusi dan dana itu habis pada awal tahun 2000-an.

Segera setelah itu, pertumbuhan pesat sebuah kota terdekat, yang kini dihuni oleh lebih banyak pekerja minyak Albia dan keluarga mereka daripada Wenebe, menyebabkan pembangunan janapada komuter Albia tidak jauh dari lahan hak guna khusus itu.

Anggap Saja…

Pemikiran dan Pedoman

Anggap Saja…

1
Tim TNC Wenland ingin meningkatkan kegiatan konservasi di Wend, dan memiliki banyak ide, dimulai dengan menggunakan hak guna khusus lama sebagai pintu masuk. Tim ini tahu bahwa pihaknya perlu berkonsultasi dengan Wenebe dan sangat senang mendengar pandangan mereka. Adakah pertimbangan-pertimbangan lain?

Pemikiran dan Pedoman


Tim TNC dapat memulai penelitian dan diskusi awal dengan Wenebe dan seyogianya melibat diri dalam diskusi dengan ketiga Kamp, sesuai dengan pedoman dalam Modul Pembelajaran dan Diskusi Awal. Namun, jika kaum Wen belum meminta secara aktif keterlibatan kita, TNC perlu lebih berhati-hati guna memastikan bahwa sudut pandang dan hak penentuan nasib sendiri MAKL menjadi fokus proses.

TNC sepatutnya mengakui bahwa sebagai sebuah organisasi konservasi besar yang berbasis di Amerika Serikat, kita adalah pihak luar (lihat bagian Cara Menggunakan Panduan Ini dan Saat Panduan Ini Berlaku di bagian Pengantar Panduan ini). Identitas dan privilese TNC dapat menyebabkan tersingkirnya hak-hak prerogatif milik kaum Wen, karena TNC tidak memiliki akar yang dalam di Wend atau hubungan yang dekat dengan masyarakat Wen. Sebelum masuk dan menawarkan bantuan, pengembangan hubungan yang lebih berangsur, bukan demi mengejar inisiatif tertentu, mungkin lebih diterima dan memberikan hasil yang lebih bagus.

Anggap Saja…

2
Terkait dengan hak guna khusus yang lama itu, jelas tampak bahwa tidak ada PADIATAPA yang dilakukan pada saat itu. Perlukah sekarang TNC melakukan proses PADIATAPA?

Pemikiran dan Pedoman


PADIATAPA merupakan sebuah standar yang terus berkembang. Tidaklah salah jika interaksi sebelum ini tidak mengikuti standar yang saat itu belum ada. Pada saat yang sama, Prinsip dan Pelindung TNC seperti Penghormatan terhadap Penentuan Nasib Sendiri dan Iktikad Baik Menyeluruh berpandangan ke depan dan tidak puas dengan pembenaran teknis terhadap kejadian masa lalu. Jika hak guna khusus itu berdampak buruk pada hak kaum Wen atas penentuan nasib sendiri, atau jika masih ada kegetiran yang menggantung tentang kurangnya konsultasi, proses PADIATAPA mungkin diperlukan.

Anggap Saja…

3
Albian Trust, sebuah kelompok konservasi lokal Albia, telah menghubungi TNC untuk mensponsori proposalnya bagi pendanaan baru dari pemerintah guna mengelola lahan itu dan memperluas hak guna khusus. Apakah proses PADIATAPA dengan kaum Wen disyaratkan sebelum TNC dapat menyetujuinya?

Pemikiran dan Pedoman


Dalam hal ini, proyek lama sedang diperbarui dan dikerjakan ulang. Standar-standar kontemporer berlaku, maka, ya, proses PADIATAPA diperlukan.

Anggap Saja…

4
Proposal Albian Trust menjelaskan bahwa hak guna khusus itu terletak di wilayah pemerintah yang tidak berpemilik. Ketika TNC mengatakan bahwa PADIATAPA diperlukan, Albian Trust menjawab bahwa kaum Wen tidak memiliki wilayah dan bukan Masyarakat Adat karena mereka datang ke Wenland bersamaan dengan kaum Albia. Lebih lanjut, Albian Trust menunjukkan bahwa pemerintah Albia telah menetapkan bahwa kaum Wen tidak memiliki hak kolektif atau hak khusus atas tanah lainnya dan TNC harus menghormati hukum nasional. Bagaimanakah seharusnya TNC bereaksi?

Pemikiran dan Pedoman


Bukan wewenang TNC untuk menentukan status kaum Wen sebagai Masyarakat. Dan meskipun TNC tidak boleh melanggar hukum nasional, kita dapat mempertahankan komitmen kita sendiri, yang meliputi mendukung secara aktif penentuan nasib sendiri Masyarakat Adat. Kaum Wen memiliki hubungan leluhur yang mendalam dengan bentang alamnya meskipun kedatangan mereka cukup baru, dan mereka mempertahankan budaya dan bahasa mereka meskipun berintegrasi secara nyata dengan masyarakat Albia. Yang paling penting, kaum Wen menganggap diri mereka Masyarakat Adat. Maka, ada banyak alasan bagi TNC untuk mensyaratkan keterlibatan kita sendiri dengan kepatuhan yang ketat terhadap Prinsip dan Pelindung dalam Panduan ini.

Anggap Saja…

5
Sama dengan kasus di atas, kecuali bahwa alih-alih menentang PADIATAPA, Albian Trust menyetujui dengan sukarela proses apa pun yang dirasa perlu oleh TNC atau kaum Wen. Namun, mereka menunjukkan bahwa janapada tempat tinggal para pekerja minyak Albia berada paling dekat dengan area hak guna khusus. Haruskah janapada itu diikutsertakan dalam dialog dan PADIATAPA Wen? Apakah mereka memiliki hak memberikan atau menahan persetujuan yang sama dengan kaum Wen?

Pemikiran dan Pedoman


Tanpa adanya fakta lain, janapada Albia (yang dibangun baru-baru ini dan untuk tujuan pekerjaan) tidak akan terlihat memenuhi standar luas tentang hubungan mendalam dengan bentang alam yang digunakan TNC. Maka, penduduk janapada tidak akan memiliki hak yang sama untuk memberikan atau menahan persetujuan seperti kaum Wen. Oleh karena itu, prinsip Inklusi akan lebih mendukung penyertaan penduduk janapada dan pemangku kepentingan lainnya sebanyak mungkin, melalui konsultasi dengan kaum Wen sebagai pemegang hak-hak Masyarakat Adat.

Anggap Saja…

6
Sama dengan kasus di atas, tetapi alih-alih janapada yang dihuni pekerja minyak, komunitas terdekat adalah sebuah komuni yang terdiri atas beberapa keluarga muda Albia yang kembali bertani yang berfokus pada pertanian berkelanjutan dan kehidupan menurut nilai-nilai keagamaan Albia tradisional. Mereka percaya bahwa orang-orang Albia dibimbing oleh Tuhan ke Wenland, dan menganggap bahwa melindungi tanah itu sebuah amanat sakral. Mereka juga menganggap hak guna khusus sangat penting untuk melindungi pasokan air tawar mereka dan hak mereka atas lingkungan yang sehat.

Pemikiran dan Pedoman


Analisis di atas tetap berlaku, tetapi tidak perlu bersifat eksklusif atau menyisihkan. Sepanjang komunitas Albia terdorong oleh hubungan yang tulus dengan tanah dan melihat hak-haknya saling mengait dengan tanah itu, penyertaan mereka sebagai pemangku kepentingan dapat mencerminkan hubungan mereka dengan tanah itu, meskipun mereka tidak melaksanakan hak-hak Masyarakat Adat.

1C. Studi Kasus Wenland

Krisis Tanah Ibun Abadi

Pada bulan Juli 2019, sebuah studi terobosan tentang data yang dikumpulkan dari jaringan global lokasi uji tanah ibun abadi menegaskan apa yang sudah lama dikhawatirkan oleh para pakar iklim: tanah ibun abadi di seluruh subarktika meleleh dan mulai melepaskan sejumlah sangat besar metana dan CO2 yang terpendam ke atmosfer. Pelelehan yang cepat dapat melipatgandakan jumlah CO2 di atmosfer, dan tanah ibun abadi lumer yang tidak stabil dapat memicu erosi besar-besaran dan mengancam infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan bangunan di seluruh subarktika. Pada bulan Agustus 2019, TNC menerima sebuah hibah swasta berjumlah besar untuk mengkaji strategi pelestarian dan mitigasi tanah ibun abadi.

Beberapa bulan kemudian, FrostLock, sebuah perusahaan teknologi tanah ibun abadi, mendekati TNC dengan sebuah ide. FrostLock telah mengembangkan dan mematenkan penggunaan teknologi perengkahan hidraulis dan campuran gas cair milik eksklusif untuk memantapkan tanah ibun abadi dalam skala besar. Dalam siaran persnya, FrostLock menggembar-gemborkan pendanaan modal ventura, perekrutan ahli geologi tanah ibun abadi terkemuka di dunia, dan dampak lingkungan minimal dari teknologinya — yang diaku mereka tidak hanya dapat menyelamatkan planet ini, tetapi juga menciptakan puluhan ribu lapangan kerja. FrostLock mengusulkan penggunaan Wend untuk menguji teknologinya dan berjanji untuk memberikan kompensasi atas dampak lingkungan yang minimal dengan mendanai Kawasan Pengelolaan Konservasi yang akan mencakup sebagian besar Wend yang belum dikembangkan. FrostLock setuju dengan proses PADIATAPA, yang akan mereka danai, tetapi mereka ingin mendekati Wen dengan menggandeng TNC karena TNC dipercaya oleh kaum Wen.

Anggap Saja…

Pemikiran dan Pedoman

Anggap Saja…

1
Sebelum TNC dihubungi oleh FrostLock, kita perlu berbicara dengan kaum Wen tentang penggunaan dana hibah konservasi tanah ibun abadi yang kita terima dari donor swasta. Bolehkah TNC memulai diskusi meskipun kaum Wen tidak mengangkat masalah itu?

Pemikiran dan Pedoman


Ya, TNC boleh mengejar agenda konservasi kita sendiri selama kita mengikuti Prinsip dan Pelindung. Kehati-hatian yang direkomendasikan oleh Panduan ini seharusnya tidak dibaca sebagai penghalang bagi TNC untuk menawarkan jasa kita. Seringkali kemampuan TNC mendapatkan pendanaan untuk kerja konservasi merupakan kontribusi utama yang kita bawa ke dalam hubungan dengan MAKL. Memulai diskusi mungkin membutuhkan kehati-hatian ekstra untuk memastikan bahwa setiap upaya yang dilakukan selaras dengan pelaksanaan penentuan nasib sendiri kaum Wen. Fakta pentingnya adalah bahwa, selaras dengan prinsip Pelibatan dan Hubungan Kolaboratif Dahulu, TNC tidak menyodorkan rencana yang tersusun lengkap kepada kaum Wen untuk disetujui, tetapi memulai diskusi.

Anggap Saja…

2
Mengenai proposal FrostLock, bolehkah atau haruskah TNC menegosiasikan persyaratan kerja sama tertentu, seperti cakupan Kawasan Pengelolaan Konservasi, sebelum setuju untuk mendekati kaum Wen?

Pemikiran dan Pedoman


Proses multitahap yang transparan mungkin patut, dimulai dengan menyampaikan proposal FrostLock kepada kaum Wen dan mencari pedoman tentang cara melanjutkan.

Prinsip Pelibatan Dahulu menyarankan agar tidak bernegosiasi dengan FrostLock sebelum berdiskusi dengan kaum Wen. Alasannya adalah karena berdiskusi dengan FrostLock membawa risiko diambilnya keputusan tentang inisiatif sebelum memasukkan sudut pandang MAKL. TNC harus menjelaskan dalam diskusi dengan kaum Wen bahwa kita belum menelaah inisiatif bersama FrostLock, apalagi mendukung proposal mereka.

Anggap Saja…

3
Haruskah TNC memberi tahu kaum Wen tentang proposal FrostLock dan menyerahkan negosiasi kepada pimpinan Wen? Bagaimanakah jika tim TNC mengkhawatirkan kemampuan praktis kaum Wen untuk bernegosiasi secara setara dengan FrostLock?

Pemikiran dan Pedoman


TNC seyogianya berhati-hati. Menyerahkan proposal sekalipun dapat dianggap dukungan atau pengesahan. Dan walau TNC sebaiknya mencermati alasan bagi kekhawatiran kita terhadap kemampuan bernegosiasi kaum Wen, akan ada situasi ketika kekhawatiran itu diperkenankan. Proyek ini dapat berdampak besar pada kaum Wen dan tanah mereka; oleh karena itu, hak mereka atas penentuan nasib sendiri diaktifkan pada tingkat tertinggi, bersama prinsip PADIATAPA yang mendasari. TNC tidak boleh merampas peran kaum Wen atau merongrong penentuan nasib sendiri mereka, tetapi penghormatan terhadap hak-hak Wen mungkin memerlukan pendekatan yang lebih terlibat.

Anggap Saja…

4
Dialog awal dengan para pemimpin Wen menunjukkan bahwa mereka tidak menyukai ide itu dan hanya tidak mau diganggu. Haruskah TNC meneruskan konsultasi lebih lanjut? Bagaimanakah jika TNC bersikeras percaya bahwa teknologi FrostLock adalah satu-satunya harapan untuk berlindung dari bencana emisi CO2 dan metana yang dapat menghancurkan semua upaya iklim sebelum ini?

Pemikiran dan Pedoman


Advokasi dengan kadar tertentu akan patut, dan pengandalan prinsip Pengambilan Keputusan Berdasarkan Informasi mungkin menggoda untuk membenarkan upaya mendorong kaum Wen ke dalam konsultasi lebih lanjut guna mendidik mereka tentang arti penting inisiatif ini. Namun, baik prinsip Pilihan Bebas maupun hak Wen atas penentuan nasib sendiri tidak terpenuhi dengan memaksa mereka terlibat dalam proses yang tidak diinginkan. Keseimbangannya akan bergantung pada situasi yang ada. Staf TNC harus siap untuk mengesampingkan bahkan komitmen organisasi terkuat kita demi menghormati Prinsip dan Pelindung, terutama Penentuan Nasib Sendiri Masyarakat Adat.

Anggap Saja…

5
Sama dengan kasus di atas, tetapi TNC mengetahui bahwa adanya sejumlah aktivis iklim Wen yang teguh yang sedang mencoba meyakinkan kaum Dewan Wen untuk melihat dari sudut yang berbeda. Apakah hal ini mengubah analisis?

Pemikiran dan Pedoman


Pandangan-pandangan yang saling bertentangan di dalam komunitas mungkin membenarkan beberapa upaya mendukung proses yang memastikan bahwa semua pandangan didengar. Namun, proses ini harus dilakukan melalui lembaga dan proses MAKL. Jika lembaga-lembaga Wen belum berbicara dengan jelas, mungkin ada ruang yang lebih luas untuk bekerja sama dengan para anggota masyarakat yang berpandangan sama dengan TNC. Untuk menjaga Iktikad Baik Menyeluruh, TNC harus berhati-hati agar terhindar dari menabur benih konflik di masyarakat atau Kamp lewat mendukung satu kelompok daripada kelompok yang lain(lihat skenario hipotetis Otonomi Kaum Wen).

Anggap Saja…

6
Sebagai variasi kasus di atas, pimpinan Kamp Wennec yang didekati TNC untuk Dialog Awal mengenai proposal FrostLock segera dan sangat tertarik dan memulai diskusi mengenai pertemuan dan konsultasi mendatang. Tidak lama kemudian, pimpinan Kamp Wenebe mengirimkan surat yang berapi-api kepada TNC, mengatakan bahwa mereka memegang kewenangan berbicara atas nama kaum Wen mengenai proses konsultasi apa pun. Apakah yang kini harus dilakukan TNC?

Pemikiran dan Pedoman


Setelah menerima surat Kamp Wenebe, TNC sepatutnya memperlambat kerja kita tentang isi pokok proposal dan meninjau kembali pertanyaan tentang cara kita melibatkan kaum Wen. Setelah Rencana Pelibatan tersedia, kita dapat melanjutkan kerja seputar proposal.

Situasi seperti ini adalah alasan Panduan ini merekomendasikan disusunnya Rencana Pelibatan sedini mungkin. Pilihan siapa yang akan diajak bicara sering kali mengandung implikasi yang tidak dipahami oleh pihak luar. TNC seharusnya melakukan penelitian yang cukup untuk mengetahui cara memulai dialog dengan ketiga Kamp dengan serentak.

4A. Studi Kasus Wenland

Implementasi

Inisiatif pemantapan tanah ibun abadi terus berjalan. FrostLock akan mengimplementasikan 25 lokasi uji pemantapan tanah ibun abadi di ujung utara. Inisiatif ini mencakup pendanaan bagi Komite Pemantauan Lingkungan untuk memantau kualitas air dan dampak buruk potensial lain di kota-kota dekat lokasi uji, yang hampir seluruhnya berada di kawasan kaum Wen. Melalui konsultasi dengan kaum Wen, area yang tidak berpenghuni seluas 800.000 hektare telah ditetapkan sebagai Kawasan Pengelolaan Konservasi. TNC akan mengawasinya selama lima tahun pertama, kemudian mengalihkan pengelolaannya kepada sebuah organisasi Wen baru yang didanai oleh inisiatif pada akhir periode itu, atau ketika organisasi baru itu telah siap.

Analisis Gender dilakukan selama konsultasi. Semua orang — semua kelompok perempuan Wen dan Dewan Wen — setuju bahwa kaum perempuan tidak diberdayakan secara tradisional di dalam masyarakat Wen, terutama seputar pengambilan keputusan bersama.

Inisiatif FrostLock membutuhkan pelibatan luas masyarakat Wen, dan Analisis Gender merekomendasikan bahwa implementasinya sepatutnya paling sedikit tanggap gender, yang berkontribusi ke pemajuan kesetaraan gender, dan dalam beberapa hal, transformatif gender, yang mempertanyakan pembagian sumber daya dan tugas antara laki-laki dan perempuan. (Lihat informasi lebih lanjut mengenai Kontinum Integrasi Gender di dalam Pedoman TNC untuk Mengintegrasikan Kesetaraan Gender dalam Konservasi.)

Perempuan Wen mendukung bahwa keanggotaan Komite Pemantau Lingkungan dipisahkan dari Dewan Wen. Mereka menjelaskan ditolaknya wakil mereka dalam urusan publik, yang meliputi situasi-situasi ketika mereka diizinkan untuk berpartisipasi tetapi menghadapi penentangan terkoordinasi dari laki-laki melalui pemberian suara blok di Dewan Wen. Upaya-upaya lain untuk menegaskan kekuatan ditanggapi dengan penuduhan balik dan pembalasan oleh kaum laki-laki.

Para Dewan Wen menyetujui protokol yang menggariskan bahwa TNC akan mengawasi Komite Pemantau Lingkungan dengan memberikan bantuan teknis dan memilih anggota dari daftar calon yang dihimpun oleh masyarakat. Wenza, sebuah kelompok perempuan Wen, bersikeras bahwa mandat untuk perwakilan gender yang seimbang harus disertakan, tetapi para Dewan Wen menolak proposal tersebut.

Anggap Saja…

Pemikiran dan Pedoman

Anggap Saja…

1
Sejumlah lokasi uji direncanakan di dalam Kawasan Pengelolaan Konservasi. FrostLock menyusun sebuah protokol pelaporan yang mendasari TNC untuk memantau lokasi uji, dan hasilnya hanya akan disampaikan kepada FrostLock. FrostLock menyatakan bahwa lokasi-lokasi khusus ini tidak berdampak pada kaum Wen sehingga tidak perlu melibatkan mereka. Bolehkah TNC setuju?

Pemikiran dan Pedoman


Tidak. Klaim kaum Wen adalah bahwa seluruh Wend adalah wilayah adat leluhur mereka. Bahkan tanpa bersikap tegas terhadap klaim itu, TNC seyogianya tidak bertindak secara tidak selaras dengannya. Kesetujuan TNC untuk memperlakukan lahan itu sebagai berada sepenuhnya di luar kepentingan Wen tidak akan mendukung penentuan nasib sendiri mereka.

Anggap Saja…

2
Keanggotaan dalam Komite Pemantau Lingkungan Hidup setempat menjadi sumber kericuhan. Para Dewan merasa tidak nyaman dengan penyerahan kekuasaan mengatur anggaran Komite, terutama soal perekrutan dan pengadaan. Mereka mulai mencoba menegaskan pengaruh atas Komite dengan menggunakan garis kewenangan tradisional Kamp. Dewan juga meminta TNC membagikan daftar calon sebelum melakukan pemilihan, meskipun hal ini bukan bagian dari protokol. Para Dewan mengatakan bahwa mereka berposisi lebih baik untuk memilih anggota yang paling layak, mengingat pengetahuan mereka tentang masyarakat. Haruskah TNC memenuhi permintaan para Dewan?

Pemikiran dan Pedoman


Banyak prinsip yang perlu diseimbangkan dalam situasi ini. TNC harus berusaha menyeimbangkan prinsip-prinsip itu dalam kolaborasi dengan kaum Wen, sambil juga bertanggung jawab atas tindakan dan standar kita sendiri. Menghormati Penentuan Nasib Sendiri seperti diungkapkan oleh para Dewan Wen itu penting, tetapi proses yang telah dibuat, dengan persetujuan mereka, memiliki persyaratan tersendiri Kesetaraan dan Inklusi. TNC berutang kewajiban Iktikad Baik Menyeluruh kepada seluruh komunitas Wen. Berbagi daftar calon dengan para Dewan mungkin masuk akal jika tidak dilarang oleh protokol dan akan memungkinkan TNC meraih manfaat dari pengetahuan dan wawasan mereka. Namun, TNC tidak boleh menyimpang dari protokol. Jika konflik yang tidak dapat didamaikan berlanjut, TNC sepatutnya mengusulkan evaluasi ulang proses berdasarkan proses PADIATAPA baru yang transparan dan menyeluruh.

Anggap Saja…

3
Ketika TNC meninjau para calon, calon-calon yang laki-laki tampak lebih kompeten berdasarkan pengalaman yang lebih luas dalam kepemimpinan masyarakat dan pengetahuan yang lebih banyak tentang tanah dan satwa liar, sebagian besarnya berasal dari pengalaman berburu, sebuah aktivitas eksklusif mereka. Bolehkah TNC lebih mendukung calon-calon perempuan meskipun ada kesenjangan pengalaman ini?

Pemikiran dan Pedoman


Ya. Kesetaraan dan Inklusi adalah prinsip-prinsip inti kerja TNC, dan proses pemilihan Komite Pemantau Lingkungan dapat dilihat dalam konteks kesepakatan para Dewan Wen dan pemangku kepentingan yang lain bahwa kesetaraan gender adalah sebuah persoalan dan bahwa inisiatif itu sepatunya tanggap gender atau transformatif gender jika mungkin.

Khususnya, baik pengalaman kepemimpinan dahulu maupun pengalaman yang diperoleh dari berburu berakar pada gender dalam masyarakat Wen. Pengandalan faktor-faktor ini akan mengukuhkan privilese gender dalam sebuah struktur baru, Komite Pemantauan Lingkungan, yang melanggengkan dan boleh dikatakan memperburuk kekhawatiran kesetaraan gender. Komunikasi terbuka dan transparansi mengenai pencalonan perempuan merupakan sebuah peluang membangun kepercayaan dan pembelajaran bersama bagi TNC dan Wen.

Anggap Saja…

4
Perempuan dari beberapa komunitas mengatakan kepada staf TNC bahwa mereka tidak akan mencalonkan diri untuk keanggotaan Komite, kecuali jika mayoritas anggota Komite adalah perempuan, karena mereka percaya bahwa laki-laki akan memberikan suara sebagai kelompok dan bahwa partisipasi mereka dalam Komite akan sia-sia. Bolehkah TNC setuju untuk membuat Komite Pemantauan Lingkungan beranggotakan mayoritas perempuan supaya calon perempuan terdorong untuk maju?

Pemikiran dan Pedoman


Skenario ini sulit. Para Dewan Wen setuju bahwa kesetaraan gender adalah sebuah masalah dan bahwa inisiatif semestinya tanggap gender atau transformatif gender, tetapi mereka juga menolak gagasan kuota gender yang pasti. Jika kini TNC menyetujui kuota, hal itu bertentangan dengan komitmen kita untuk menghormati otoritas MAKL. Namun, para Dewan yang beranggota hanya laki-laki adalah orang-orang yang memilih untuk menolak proposal perwakilan gender.

TNC sebaiknya mencoba menghindari pendekatan saling impas (zero sum) yang bersifat menang/kalah dan mengupayakan solusi yang lebih inklusif bersama para Dewan, seperti menciptakan pelindung untuk mendorong partisipasi perempuan atau mengangkat kembali persoalan perwakilan gender dengan lebih berfokus pada sasaran yang mendasari.

Anggap Saja…

5
Komite Pemantauan Lingkungan ada untuk, sebagiannya, menilai keluhan tentang dampak lingkungan, seperti masalah kualitas air, dan menyampaikannya kepada FrostLock dan TNC. FrostLock menyiapkan sebuah saluran telepon siaga untuk meningkatkan pemantauan. Setahun kemudian, TNC mendengar bahwa FrostLock mengirimkan perwakilannya untuk menyelidiki secara langsung keluhan saluran siaga, dan dalam beberapa kasus, mengambil tindakan seperti memasang filter air dan membayar kompensasi jika penelepon menandatangani perjanjian non-pengungkapan. Apakah yang sepatutnya dilakukan TNC, jika ada?

Pemikiran dan Pedoman


TNC perlu melakukan intervensi. Meskipun tidak bertanggung jawab secara langsung atas tindakan FrostLock, TNC dikaitkan dengan inisiatif secara keseluruhan.

Kita seyogianya menggunakan pengaruh kita untuk mengurangi persoalan implementasi yang bertentangan dengan Prinsip dan Pelindung. Perjanjian kerahasiaan dalam konteks ini patut dicurigai dari sudut pandang hak asasi manusia karena dapat melanggengkan penyalahgunaan, dan mengharuskan MAKL menandatangani perjanjian kerahasiaan sebagai imbalan atas manfaat yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Akuntabilitas dan Transparansi.

Namun, meskipun FrostLock menghapus persyaratan itu, interaksi langsung mereka dengan penelepon saluran siaga mengelakkan kewenangan Komite Pemantauan Lingkungan. Pelibatan langsung juga dapat berdampak pada kualitas pengumpulan dan pemantauan data serta mengakibatkan penyembunyian atau penyajian keliru masalah yang lebih besar. Untuk mendukung penentuan nasib sendiri MAKL, TNC harus mendukung Komite dalam menentang pelibatan langsung FrostLock dengan penelepon saluran siaga dan mengusulkan alternatif yang lebih setara. Kembali ke Modul Penyelesaian Konflik untuk informasi lebih lanjut.

5A. Studi Kasus Wenland

Dokumentasi

Sambil inisiatif pemantapan tanah ibun abadi mulai berjalan, tim TNC melakukan peninjauan dokumentasi sesuai dengan Panduan, menilai apa yang telah dikumpulkan oleh tim selama proses berlangsung. Arsip dokumentasi berisi:

  • Arsip penelitian yang meliputi laporan berita hasil salin-dan-tempelkan, beberapa artikel akademis unduhan, surel-surel dengan dokumen terlampir yang dikirim oleh beberapa profesor Studi Orang Asli dari universitas setempat, dan catatan-catatan staf.
  • Surel perkenalan di antara staf TNC, kontak komunitas Wen, dan dua anggota Dewan Kamp Wen, dan catatan dari temu minum kopi dengan para anggota Dewan.
  • Surel-surel dengan kelompok yang lebih luas anggota Dewan Wen, yang mengatur waktu bagi TNC untuk hadir di hadapan Dewan. Surel awal TNC yang menyampaikan pemahaman anggota staf tentang cara melibatkan masyarakat dan meminta komentar tentang metode-metode pelibatan yang diusulkan. Sejumlah balasan (“sepertinya bagus!”) mengisyaratkan persetujuan.
  • Arsip Konsultasi, yang meliputi: garis besar topik-topik yang akan dibahas, yang seiring dengan waktu diberi catatan tentang tanggal pertemuan, isu yang dibahas, dan catatan kasar tentang kesimpulan yang dicapai; memori colok (flash drive) berisi video sesi; salinan risalah resmi, keputusan, dan korespondensi dengan para Dewan Kamp; salinan beberapa laporan dan korespondensi dengan pihak luar; salinan poster dan bahan promosi mengenai sesi konsultasi; salinan peta dan selebaran yang digunakan pada sesi konsultasi; draf dan salinan bertanda tangan Perjanjian Inisiatif yang menunjukkan dengan jelas persetujuan kaum Wen; artikel-artikel berita mengenai konsultasi.
  • Rencana Penyelesaian Konflik sepanjang tiga halaman dan sebuah surel pengantar dari TNC kepada sekelompok anggota Dewan, yang menyatakan, ”Ini versi final rencana yang kita diskusikan selama sesi konsultasi pada tanggal 21 Juli; sampaikan kepada kami jika Anda memiliki komentar atau revisi, dan harap sebarkan secara luas ke komunitas Anda masing-masing.”
  • Korespondensi yang terkait dengan masalah keanggotaan Komite Pemantau Lingkungan.

Anggap Saja…

Pemikiran dan Pedoman

Anggap Saja…

1
Ini sebuah tim proyek baru, dan mereka sangat ingin mengetahui apakah arsip dokumentasi mereka memadai. Di bagian manakah arsip itu bisa lebih kuat?

Pemikiran dan Pedoman

Arsip tim mungkin bisa ditingkatkan, tetapi cukup memadai dan mencerminkan upaya yang tekun untuk mendokumentasikan hubungan yang cukup mapan dengan kaum Wen. Untuk banyak proyek ketika MAKL memiliki kapasitas administratif atau teknis yang lebih rendah, arsip mungkin jauh lebih tipis dan mengandalkan utamanya catatan dan memo TNC yang mendokumentasikan proses dan kesepakatan lisan.

Beberapa area tempat arsip itu bisa lebih kuat:

  • Rencana Pelibatan bisa saja dijabarkan dan disepakati dengan lebih formal, tetapi hal ini mungkin sulit dilakukan di awal hubungan.
  • Rencana Penyelesaian Konflik seharusnya telah disepakati dengan lebih jelas. Tim TNC seharusnya mendesak untuk menegaskan bahwa rencana telah dibaca, dipahami, disetujui, dan, idealnya, dicanangkan di dalam para komunitas.
  • Meskipun arsip Konsultasi itu tampak mantap, rangkuman beranotasi mungkin tidak cukup untuk menangkap proses yang begitu terperinci dan kompleks.

Anggap Saja…

2
FrostLock telah menyimpan arsipnya sendiri mengenai proyek dan konsultasi. Pada upacara penandatanganan, FrostLock menyerahkan dengan bangga kepada para Dewan serangkaian 34 jilid yang tersusun rapi berisi laporan, risalah, dan transkrip, sambil mengatakan bahwa semua itu adalah sumber daya historis yang tidak ternilai. Kemudian, FrostLock meminta para pemimpin Wen untuk menandatangani pernyataan yang mengakui semua jilid itu sebagai “catatan resmi proses konsultasi.” Haruskah TNC khawatir?

Pemikiran dan Pedoman


Ya. Pertama, prinsip-prinsip Pembuatan Keputusan Atas Dasar Informasi dan Iktikad Baik Menyeluruh tidak mendukung penandatanganan MAKL atau persetujuan lainnya terhadap dokumen dan bahan yang tidak dikenal secara mendalam dan mendetail oleh MAKL. Meminta kaum Wen menyetujui dokumen yang belum mereka tinjau sama saja dengan meminta mereka menandatangani kontrak dalam bahasa asing. Kedua, jika akan ada catatan resmi tentang proses, kaum Wen sepatutnya memiliki keterlibatan dalam, atau kepemilikan atas, proses pembuatannya.

Anggap Saja…

3
FrostLock mengatakan kepada para investornya bahwa evaluasi teknis menyetujui kemungkinan keberhasilan teknologi pemantapannya. Evaluasi teknis, yang diungkapkan selama konsultasi, tidak membantah hal ini, tetapi hanya nyaris: Para evaluator menetapkan kemungkinan keberhasilan sebesar 51 persen. FrostLock tidak ingin evaluasi dimasukkan ke dalam catatan publik karena mengandung informasi milik eksklusif. Ketika masalah kemungkinan keberhasilan muncul selama konsultasi, kaum Wen mengatakan bahwa mereka akan tetap mendukung inisiatif meskipun hanya ada peluang kecil untuk berhasil. Bolehkah TNC mendukung permintaan FrostLock untuk membatasi catatan itu?

Pemikiran dan Pedoman


Permintaan FrostLock mungkin tidak ideal, tetapi tidak tampak terlalu bermasalah. Transparansi adalah satu bagian penting dari Akuntabilitas, dan perlindungan yang wajar terhadap informasi milik eksklusif tidak bertentangan dengan hal itu. FrostLock tidak terlihat menyesatkan investor, dan hubungannya dengan investornya bukan tanggung jawab TNC atau kaum Wen. Kaum Wen sepertinya memiliki informasi tentang kemungkinan keberhasilan yang mereka butuhkan untuk membuat keputusan.

Anggap Saja…

4
Sama dengan kasus di atas, tetapi informasi yang ingin disisihkan oleh FrostLock dari catatan itu adalah tentang bahan kimia milik eksklusif yang digunakan dalam pengeboran dan pemantapan. Sebagian bahan kimia itu masih baru dan sedang menjalani pengujian. Absahkah permintaan pengecualian ini?

Pemikiran dan Pedoman


Pengecualian ini dapat dilihat sebagai merongrong keefektifan catatan publik.

Debat kebijakan publik sedang berlangsung di seluruh dunia tentang hak publik untuk mengetahui kandungan bahan kimia yang digunakan untuk perengkahan. Salah satu tujuan catatan publik adalah untuk memungkinkan kaum Wen dan pemangku kepentingan lainnya untuk meninjau kembali pengambilan keputusan berdasarkan informasi baru — sebagaimana mungkin muncul dari pengujian yang sedang berlangsung. TNC dan kaum Wen sepatutnya mencoba mencari solusi yang melindungi informasi milik eksklusif yang sah sambil melayani keperluan dokumentasi. Mungkin diperlukan sebuah pengecualian untuk mengungkapkan bahan kimia hanya kepada sekelompok peneliti terpilih.

Anggap Saja…

5
Para Dewan mengatakan kepada TNC bahwa mereka tidak memiliki kapasitas apa-apa terhadap catatan itu, seperti membagikannya kepada komunitas-komunitas. Mereka hanya merencanakan untuk menyimpannya sebagai arsip di kantor pusat Dewan. Lalu bagaimana?

Pemikiran dan Pedoman


TNC tidak hidup di dunia dengan sumber daya tidak terbatas, tetapi tim dapat menganggarkan cara-cara membuat catatan itu mudah diakses, seperti situs web pengarsipan, mengunggah dokumen-dokumen dan video-video sesi utama, atau menyusun tulisan satu halaman yang meringkas proses. Jika proses konsultasi bersifat historis dan melibatkan pengumpulan cerita kaum Wen, mengatur ekspektasi, dan mendengar komitmen dari FrostLock dan TNC, mungkin ada banyak alasan bagi pemegang hak dan pemangku kepentingan untuk meninjau kembali proses. Membuat segala sesuatunya siap tersedia juga merupakan praktik pembelajaran yang berkesinambungan.

6A. Studi Kasus Wenland

Pemantauan, Evaluasi, dan Adaptasi

Inisiatif pemantapan tanah ibun abadi telah beroperasi selama tiga tahun, dan data awal tentang pemantapan cukup menjanjikan. Beberapa keluhan tentang kebisingan konstruksi telah masuk, tetapi tidak ada bukti bahwa ada masalah lingkungan.

Perkembangan-perkembangan berikut telah terjadi:

  • TNC telah mendengar dari warga di Kamp-kamp Wen yang lain bahwa mereka kecewa. Mereka tidak menunjuk ke dampak konkret, tetapi mengatakan bahwa jumlah orang Albia di utara telah meningkat, dan Wend terasa kurang seperti rumah. Mereka mengatakan kepada TNC bahwa mereka akan melakukannya dengan cara berbeda jika mungkin.
  • Partisipasi perempuan dalam Komite Pemantau Lingkungan menurun. Tekanan dari para Dewan dan laki-laki lain di komunitas membuat pengalaman partisipasi tidak menyenangkan bagi perempuan, menurut sebagian orang. TNC bahkan mendengar adanya pelecehan pembalasan dan kekerasan berbasis gender, tetapi tidak ada keluhan resmi yang dibuat.
  • Pariwisata krisis iklim, dengan wisatawan petualangan mencari zona panas dalam perjuangan planet ini untuk bertahan hidup, telah muncul sebagai sebuah tren. Lokasi-lokasi teknologi pemantapan menjadi tujuan utama, dan kunjungan melonjak selama perayaan musim panas kaum Wen. Kaum Wen telah lama berjuang membatasi akses publik ke Wend selama perayaan mereka, tetapi pemerintah Albia menolak untuk melakukan apa pun dan menyebutnya sebagai masalah yang terpisah. FrostLock juga tidak mau bertindak.

Anggap Saja…

Pemikiran dan Pedoman

Anggap Saja…

1
Mengingat semua investasi oleh FrostLock, para tetua Wen bertanya-tanya tepatkah kini untuk menarik persetujuan mereka terhadap inisiatif pemantapan tanah ibun abadi, ataukah sudah terlambat. Tidak adakah sesuatu yang saat ini bisa mereka lakukan terhadap ketidakpuasan mereka?

Pemikiran dan Pedoman


Di satu sisi, Menghormati Penentuan Nasib Sendiri tidak berarti bahwa kaum Wen tidak dapat dituntut untuk menepati komitmen mereka. Namun, menuntut Wen terlalu ketat untuk menerima konsekuensi yang tidak bisa mereka ramalkan mungkin tidak adil, terutama apabila dampaknya sangat besar pada penentuan nasib sendiri.

Sebagai tanggapan, TNC dapat menolak untuk mendukung pencabutan persetujuan, tetapi tetap mendukung hak kaum Wen untuk mencabut persetujuan dan menanggung konsekuensinya, jika mereka mengatakan bahwa hal itu penting bagi penentuan nasib sendiri. Situasi seperti ini mencerminkan adanya kesenjangan di dalam proses konsultasi dan pendidikan masyarakat yang diperlukan untuk Pengambilan Keputusan Atas Dasar Informasi. Mungkin persoalan persetujuan dapat dikesampingkan untuk menyelesaikan masalah-masalah mendasar yang menyebabkan ketidakpuasan. Sentimen “kami akan melakukannya secara berbeda” mungkin merujuk ke aspek-aspek spesifik dalam implementasi yang dapat diatasi, atau perubahan yang diinginkan oleh sebagian anggota komunitas tetapi mereka tidak merasa diberdayakan untuk memintanya. TNC harus mempertimbangkan putaran baru konsultasi untuk mengidentifikasi masalah, dan bekerja sama dengan FrostLock untuk menghormati proses PADIATAPA yang kuat, yang mencakup iterasi, terutama ketika ada informasi atau perubahan.

Anggap Saja…

2
Protokol pemantauan TNC mencatat ketimpangan gender yang kian lebar dalam Komite Pengelolaan Lingkungan, tetapi menambahkan bahwa satu-satunya alat yang dimiliki TNC, yaitu otoritas pencalonan, tidak berhasil. Dan meskipun TNC mendengar cerita-cerita yang memprihatinkan tentang konsekuensi buruk dari fokus kesetaraan gender bagi keanggotaan Komite di Kamp-kamp, tidak ada data yang memastikan hal ini. Selain itu, perselisihan intrakomunitas berada di luar cakupan kewenangan TNC untuk memantau, apalagi mencampuri. Tepatkah penilaian ini?

Pemikiran dan Pedoman


Tidak. Diperlukan penyelidikan lebih lanjut. Tuduhan itu mencerminkan dampak hak asasi manusia dari Komite Pengelolaan Lingkungan dan karena itu, dari inisiatif pemantapan tanah ibun abadi. Hal ini membutuhkan sebuah tanggapan seperti halnya dampak lingkungan.

Perempuan Wen telah meminta bantuan dari luar di masa lalu, dan komunitas Wen secara keseluruhan telah sepakat bahwa kesenjangan gender merupakan sebuah masalah, yang bahkan disepakati oleh para Dewan yang serba laki-laki untuk ditangani selama implementasi. Namun, mengingat masih adanya desas-desus pelecehan, diskriminasi, dan kekerasan berbasis gender, TNC seyogianya berupaya lebih keras untuk mendapatkan informasi, antara lain dengan membaca Pedoman TNC untuk Mengintegrasikan Kesetaraan Gender dalam Konservasi, dan sepatutnya mencari mitra yang memiliki kepakaran. Fondasi dan tugas penting dari semua pelindung adalah tidak membahayakan.

Anggap Saja…

3
Jika pemerintah Albia telah dilobi mengenai masalah pariwisata zona panas dan tidak mau beringsut, apakah situasi ini di luar kendali TNC?

Pemikiran dan Pedoman


TNC sepatutnya tidak cuci tangan dari tanggung jawab atas situasi ini. Pariwisata zona panas merupakan konsekuensi langsung inisiatif pemantapan tanah ibun abadi (lihat UNDRIP, Pasal 12, yang melindungi hak privasi atas situs-situs keagamaan dan budaya). Namun, dampak ini mustahil diperkirakan. Meskipun baik FrostLock maupun TNC tidak memiliki kewenangan melarang pariwisata, keduanya sepatutnya menggunakan pengaruh dan sumber daya mereka untuk mengurangi masalah ini. Program informatif dapat dibuat untuk mendidik wisatawan tentang penghormatan terhadap privasi kaum Wen, atau pameran atau museum zona panas dapat dibangun jauh dari lokasi perayaan.

Anggap Saja…

4
Organisasi Wen yang ditunjuk untuk mengambil alih pengelolaan Kawasan Pengelolaan Konservasi dari TNC telah terhenti. Tidak ada orang yang direkrut, tidak ada rencana yang tersedia—dan organisasi itu mungkin tidak siap pada batas waktu lima tahun. Seorang staf TNC menyarankan agar tim tidak terburu-buru mendorong terwujudnya organisasi ini, karena hal ini akan memungkinkan TNC memperluas pengelolaan kegiatan konservasi, seperti kawanan rusa kutub Wendbok. Diperkenankankah hal ini, karena TNC tidak memiliki kewajiban konkret untuk berbuat sesuatu guna mendukung pengembangan organisasi Wen?

Pemikiran dan Pedoman


TNC mungkin tidak diwajibkan menurut Perjanjian Inisiatif untuk membantu pembentukan organisasi Wen, tetapi Iktikad Baik Menyeluruh dan Penghormatan terhadap Penentuan Nasib Sendiri mungkin meminta lebih banyak dari kita. Mengambil tanggung jawab atas Kawasan Pengelolaan Konservasi mungkin sebuah bagian terpadu bagi kesimpulan kaum Wen bahwa inisiatif pemantapan tanah ibun abadi selaras dengan penentuan nasib sendiri mereka.

Bagi TNC untuk berpaling, sambil memberlakukan ketentuan yang disukainya, dapat menyebabkan ketidakpercayaan kaum Wen terhadap TNC dan kekecewaan terhadap keseluruhan inisiatif. Kepedulian TNC terhadap kawanan Wendbok adalah sah, tetapi hal itu dapat diupayakan dengan cara yang lebih transparan dan kolaboratif.